Disclaimer : Tulisan ini adalah murni tulisan pribadi dan dapat dipertanggungjawabkan serta telah dimuat oleh beberapa berita maintream.Â
Oleh:Â Nurkhasanah (Ketua Aliansi Mahasiswa Milenial Indonesia)
Bisa dikatakan bahwa Joko Widodo adalah presiden paling sering berkunjung ke Papua di antara Presiden lain di republik ini. Kunjungan terakhir Presiden Jokowi adalah menemui suku Asmat, di Kabupaten Asmat. Presiden Jokowi tak canggung bercengkrama dengan suku Asmat dengan penuh kehangatan dan suka cita.
Penulis yang juga termasuk kelompok milenial menilai komitmen Presiden Jokowi terhadap kaula muda Papua. Banyak program, hingga infrastruktur bagi milenial Papua yang dijalankan oleh pemerintahan Presiden Jokowi. Sebagai contoh adalah pembangunan Papua Youth Creative Hub (PYCH) untuk mewadahi kreativitas dan inovasi generasi kaula muda Papua.
Dari PYCH ini diharapkan melahirkan banyak produk atau start-up inovatif di Papua. Oleh sebab itu, beragam training atau short course diadakan guna mengakselerasi pembangunan sumber daya manusia (SDM) Papua.
Diketahui fasilitas PYCH pun lengkap. Selain ruang pelatihan, terdapat juga ruang serbaguna, rapatdan ruangan yang bisa dijadikan co-working space. Fasilitas yang dapat memanjakan kaum muda Papua nyaman dan betah berlama-lama kerja di PYCH.
Di samping PYCH, Presiden Jokowi membangun Papua Football Academy (PFA). Secara historis, Papua tidak kehabisan talenta pemain sepakbola. Mulai dari Elly Eboy, Ivakdalam, Boaz Salossa, hingga Rumakiek adalah sederet pemain berasal dari tanah Cenderawasih. Kehadiran PFA bisa masif melahirkan talenta pemain sepakbola dari tanah Papua.
Apalagi November mendatang Indonesia akan menjadi tuan rumah di ajang Piala Dunia U-17. Kontribusi PFA sangat dinanti publik dan diharapkan memasok skuad Timnas U-17 yang akan berlaga di level elit junior dunia.
Tak hanya itu, di ranah akademik, Pemerintah Jokowi membangun Universitas Internasional Papua UIP). Perguruan Tinggi level internasioanl pertama di tanah Papua. Target utamanya jelas membangun SDM Papua yang inovatif, kreatif, dan produktif menghasilkan temuan-temuan baru di tanah Papua.
UIP memiliki dua fakultas unggulan, yaitu Fakultas Sains dan Teknologi serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Memiliki fasilitas riset skala internasional. Tak main-main, para tenaga pengajarnya pun dihadirkan dari Papua dan luar negeri. Hal ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran UIP sudah disesuaikan dengan standar internasional. Diantaranya penerapan aplikasi platform pendidikan berupa TKBEL. TKBEL adalah sebuah aplikasi yang dapat memudahkan mahasiswa belajar hingga bisa tur museum melalui gawai (gadget).
Sejumlah fasilitas tersebut, visi besar Presiden Jokowi adalah mencetak sumber daya manusia Papua yang mampu bersaing dengan pulau lain bahkan kalau bisa dengan negara lain. Pemerataan sektor pendidikan menjadi kunci utama mengakselerasi kualitas pendidikan di Papua. Percepatan sekolah-sekolah yang terisolir akan membuka dan mempermudah akses anak-anak Papua bersekolah.
