Disclaimer : Artikel ini dibuat secara pribadi dan sudah dimuat di beberapa media maisntream dan dapat dipertaanggungjawabkan
Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI), melalui ketuanya, Nurkhasanah, mengutuk pembantaian 12 warga sipil, dua di antaranya pendeta dan ustadz, yang dilakukan kawanan teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogeya.Â
Nurkhasanah menyatakan, Kogeya dan kawanannya yang sudah mengakui sebagai pelaku pembantaian itu, layak untuk ditangkap dan diadili sebagai kriminal keji berdarah dingin, yang sama sekali tak menghargai nyawa sesama manusia.
Sikap AMMI tersebut mengemuka dalam pernyataan pers yang kami terima hari ini. Dalam pernyataannya AMMI juga menyatakan dukungannya  kepada pemerintah  diwakili Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang tanggap untuk  segera menangkap para pelaku tindakan sadis dan keji tersebut.Â
Ketegasan pemerintah yang dinyatakan secara tegas oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tersebut, menurut Nurkhasanah, memberikan harapan di tengah kekecewaan yang mulai menyeruak seiring kian kejinya perilaku teroris KKB.
"Pernyataan tegas KSP yang menjanjikan pemerintah melalui aparat Kepolisian akan segera menangkap para pelaku tindakan keji dan brutal tersebut, memberikan harapan bahwa para teroris KKB tidak akan dibiarkan semena-mena menghinakan hukum dan keadilan di negeri kita," kata Nurkhasanah.
AMMI menyatakan salut dengan komitmen pemerintah untuk bertindak cepat dan memproses kejahatan tersebut dengan adil, sehingga hukum di Indonesia bisa ditegakkan.
"Kami juga mendukung tuntutan KSP Moeldoko agar Komnas HAM turun untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM dalam pembantain tersebut," tegas Nurhasanah.
Berkaitan dengan rasa aman dan kedamaian yang sangat diharapkan warga Papua, AMMI meminta pemerintah, dalam hal ini Kepolisian, untuk menjadikan kasus pembantaian oleh teroris KKB, terutama kawanan Egianus Kogoya itu sebagai agenda prioritas untuk diselesaikan.
"Pada tempatnya bila pemerintah wajib untuk sesegera mungkin memberikan rasa aman dan damai kepada masyarakat di Tanah Papua, dengan memproses, menangkap dan mengadili mereka yang tak punya hati dan keji tersebut," kata Nurkhasanah.