Manusia butuh tidur untuk hidup. Sementara cuman segelintir saja yang tidur untuk hidup sekaligus dibayar. Nggak usah bangun jika rebahan saja bisa buat kaya raya.
Sebagai manusia, kita semua pasti setuju kalau tidur mutlak dibutuhkan agar tetap hidup, kecuali materi organ tubuh kamu tersusun dari senyawa batu-batuan. Batu akik, misalnya.
Nggak ada satupun yang mampu melek selama 30 hari terus-menerus. Soalnya, nggak tidur selama 30 hari sama seperti nggak rebahan selama sebulan. Serius.
Kamu akan kesulitan menjalani aktivitas usai 24 jam terjaga atau tanpa tidur. Aku pernah beberapa kali nggak tidur selama 24 jam, bahkan lebih. Efeknya pun mirip seperti memerankan zombie dalam film Train to Busan. Masih hidup. Masih bisa gerak, cuman agak korsleting.
Sebagai langkah balas dendam, aku bisa rebahan selama sepuluh hingga sebelas jam. Ironisnya, saat aku bangun, nggak ada perubahan apapun. Aku yang dalam mimpi sudah jadi orang kaya, tetap saja miskin. Justru saat bangun, aku merasa semakin miskin.
Sampai detik ini, cuman orang Australia bernama Peter Powers yang bisa merem selama delapan hari berturut-turut. Dia memecahkan rekor rebahan paling lama pada tahun 1956 lewat bantuan hipnotis. Itu pun nggak bikin dia kaya mendadak.
Bagi orang normal, termasuk diriku juga, rebahan sama sekali bukan cara agar kita bisa kaya. Tidur hanyalah sebagian dari kebutuhan manusia yang nggak mungkin bisa digantikan oleh apapun.
Tapi, bagi manusia-manusia ini, merem nggak hanya sebagai pemuas kebutuhan fisiknya saja. Mereka bisa menyalurkan hasrat rebahannya. Dan, lebih kerennya lagi, mereka dibayar. Aduhai, nggak?
Berkat konten siaran langsungnya yang cuman tidur saja, cewek asal Taiwan itu sukses meraup duit sebanyak USD3.000 (Rp42 juta). Dia adalah mantan anggota grup pop China-Malaysia, AMOi-AMOi. Usai grupnya dibubarkan, dia akhirnya memutuskan bergabung dengan Twitch.