Jangan pernah berharap kisah cintamu akan selalu mendayu-dayu bak drama Korea, terlebih dalam LDR. Prosentase kegagalan cinta dalam relasi jarak jauh akan lebih besar daripada relasi normal.
Kamu harus memiliki mental yang kuat, tentu saja dalam menahan rindu. Selain itu, kamu juga harus tahan banting sebab LDR bisa memicu lebih banyak masalah.
Modal kesabaran juga sama pentingnya agar hubungan tetap bertahan saat kamu mulai lelah dan jenuh. Sulitnya mencari momen untuk bertemu hingga perbedaan waktu, membuat hubungan cenderung rentan konflik. Keterbatasan komunikasi semakin menambah rumit jalinan LDR.
Kamu juga perlu menyiapkan mental jika sewaktu-waktu hubungan kalian kandas di tengah jalan. Ya, LDR memang penuh tantangan dan tidak pernah mudah.
Mungkin saja kekasih hatimu tiba-tiba hilang bak ditelan Bumi. Bisa jadi karena bosan atau justru selingkuh. Ketika tidak bisa bertemu sama kamu, akhirnya si dia mencari pelampiasan pada hati yang lain.
Semua perjuangan, ongkos, dan waktu yang telah kamu curahkan cuman akan menjadi kenangan belaka. Kalau kamu tak memiliki kesiapan mental, dampak kegagalan itu akan sangat menyakitkan. Gimana, apa mental kamu sudah siap?
#3 Komunikasi
Meski jarang bertemu, LDR masih akan menyita energi. Pada hubungan normal, energi kamu akan terpusat saat bertemu kekasih hati. Kalau LDR, energimu akan terfokus pada komunikasi.
Terlepas LDR atau bukan, komunikasi tetap saja penting. Hanya saja, dalam hubungan jarak jauh, faktor komunikasi memainkan peranan yang lebih krusial daripada hubungan jarak dekat. Apa lagi kalau bukan gawai yang menjadi senjata utama kamu saat menjalin komunikasi.
Komunikasi yang baik mampu mengusir rasa kesepian, yang mana bisa menjadi celah untuk salah satu pihak untuk tidak setia atau dengan istilah lain, selingkuh.
Jika terjadi konflik atau masalah serius, hindari untuk membahasnya lewat pesan karena memberikan banyak ruang bagi lahirnya kesalahpahaman. Berbicaralah langsung melalui telepon atau video call. Pesan teks tidak memiliki intonasi serta ekspresi sehingga mampu menimbulkan miskonsepsi dalam hubungan.
Tanpa komunikasi yang baik, LDR akan terasa hambar. Yang tertinggal cuman statusnya saja. Kalau memang tidak bisa berkomunikasi secara intensif, minimal saling bertukar kabar agar tidak memicu kecurigaan di antara kalian.