Pemain sepak bola memiliki kebiasaan unik di atas lapangan yang terkadang sulit dipahami tujuannya, dari yang berbau takhayul hingga modifikasi aneh pada peralatan tempur yang dikenakan.
Kebiasaan itu dilakukan oleh para pemain karena diyakini mampu memberikan energi ekstra agar bisa bermain apik atau bahkan mampu memenangkan laga. Bisa juga dipilih untuk alasan medis tertentu.
Apakah Kamu percaya, bahwa ada peran kumis dari bek tengah andalan mereka, Adil Rami, atas keberhasilan timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 2018?Â
Saat itu skuat Les Bleus melakukan ritual mengelus kumis Rami menjelang laga dimulai, sejak fase grup hingga mereka keluar menjadi juara. Sayangnya, bukan hal itu yang akan saya paparkan di sini.
Sepak bola menawarkan pertunjukan yang tidak pernah habis untuk dibahas. Detail terkecil yang menempel pada diri seorang pemain sekalipun tak mampu lolos dari sorot kamera. Lubang absurd pada sepatu bisa menjadi salah satunya.
Sepatu sepak bola lazimnya memiliki 2 jenis lubang di bagian atas sepatu, yaitu area masuknya kaki serta tali pengikat. Tanpa kedua lubang tersebut, sepatu hanya akan menjadi memorabilia. Lalu bagaimana kalau mereka manambahkan satu lubang lainnya?
Jika kita memperhatikan secara seksama, ada beberapa pemain yang mempunyai kebiasaan unik dengan memotong atau melubangi bagian belakang atau tepatnya di area tumit sepatunya.
Philippe Coutinho menjadi pesepakbola pertama yang diketahui mengawali tren sepatu berlubang tersebut sewaktu masih membela Liverpool. Ia memotong sepatu Nike Mercurial Vapor XI di bagian tumit pada tahun 2017 silam.
Tujuh bulan kemudian, bek tengah klub Serie B Italia, SPAL, Francesco Vicari, juga terlihat melubangi bagian belakang sepatu Nike Tiempo Legend VII miliknya.
Ternyata lubang itu diciptakan bukan untuk alasan takhayul atau iseng semata. Dari segi penampilan pun, sepatu yang berlubang jauh dari kata keren. Bukan pula karena ukuran sepatu kekecilan.