Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Senja Kala Nama Tradisional Jawa

24 Juni 2020   13:31 Diperbarui: 9 Juli 2020   19:28 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2018, DPRD Kabupaten Karanganyar pernah mengusulkan rancangan peraturan daerah Pelestarian Budaya Lokal untuk menggagas anak yang lahir dengan diberikan nama Jawa.

Agaknya itu akan sulit dilakukan dewasa ini karena pengaruh budaya dan arus informasi yang masuk ke Indonesia. Ditambah lagi dengan faktor kebutuhan yang sudah jauh berkembang.

Disrupsi harus dipahami secara arif dan bijaksana sehingga tidak melunturkan kearifan lokal identitas kebangsaan. Namun, ada satu hal yang juga tidak kalah penting. Nama adalah hak setiap individu, selama dianggap baik maka sah-sah saja. Karena saya yakin setiap nama mengandung harapan dan doa.

Orang tua modern seringkali menyiasatinya dengan mengawinkan nama tradisional Jawa dengan nama-nama bernafaskan agama atau Barat. Ada pula yang memadu-madankannya dengan nama Sansekerta. Sehingga identitas budaya kita tidak begitu saja hilang ditelan zaman.

Sumber literasi: & 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun