Mohon tunggu...
rimalikaputri
rimalikaputri Mohon Tunggu... Wiraswasta - NEPHOPHILIA

Masih di tahap belajar menulis kata demi kata

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Petani Milenial Itu Keren Gila

9 November 2021   12:41 Diperbarui: 9 November 2021   14:04 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memangnya kenapa jika milenial menjadi petani? 

Bahkan idol Kim Taehyung pun memilih bertani seandainya tidak menjadi personil BTS. Tidak ada yang salah dengan petani. Jangan-jangan selama ini cara pandang kita sendiri yang keliru tentang profesi tersebut.

Kampus-kampus di negeri ini banyak sekali yang memiliki fakultas pertanian tetapi sayangnya ketika lulus hanya segelintir yang memilih karir petani sisanya entah menjadi pegawai bank, telemarketing, admin dan lain sebagainya. 

Prestisenya dianggap lebih keren padahal di negara agraris yang berarti sektor pertaniannya memegang peranan penting, sudah seharusnya profesi petani menjadi karir yang menjanjikan. 

Kebutuhan kita di sektor pertanian sangat besar tapi di sisi lain sebagai negara agraris kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pertanian di negeri ini belum cukup sehingga masih harus impor dari negara lain. 

Miris kan?

Banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh sektor pertanian kita yaitu mulai dari semakin sempitnya lahan, kualitas tanah yang semakin buruk akibat pemakaian pestisida dan pupuk yang berlebihan, kemampuan manajerial SDM yang kurang memadai hingga penggunaan teknologi modern yang masih minim.  

Perlu regenerasi SDM untuk sedikit demi sedikit membenahi masalah yang sudah mengakar ini. Petani Milenial yang lebih familiar terhadap penggunaan teknologi diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan dan wawasannya secara nyata untuk mengurai benang kusut dan memberikan nilai tambah di sektor pertanian. 

Mengingat sedikit yang memilih berkarir menjadi petani, selain  kesadaran dan niat dari milenial untuk berkecimpung di bidang ini juga diperlukan stimulus untuk menarik minat dan memberikan keyakinan bahwa berprofesi petani kita masih bisa hidup layak dan bermanfaat untuk banyak orang. 

Sebagian orangtua mungkin ada yang tidak sependapat bila anak tersayang memilih untuk berkarir menjadi petani karena pemahaman salah yang menular. Tetapi bagaimana bila kita ubah mindset lama dengan sesuatu yang baru bahwa menjadi petani selain berkontribusi untuk kemakmuran negara dan bermanfaat untuk orang banyak juga mampu untuk membiayai kehidupan anak cucu kelak. Tentu ini membutuhkan bantuan semua pihak pula agar nantinya profesi petani bisa disandingkan dengan dokter prestisenya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun