Musim hujan yang terjadi di akhir tahun 2014 ini tentu memberikan dampak yang besar bagi kelangsungan hidup masyarakat. Bagi sebagian orang, hujan adalah berkah karena dapat membuat tanaman mereka subur, atau bahkan terbebas dari ancaman kekeringan. Namun bagi sebagian orang, hujan juga menimbulkan masalah bagi masyarakat. Saat ini ada banyak wilayah di Indonesia yang dilanda banjir dan tanah longsor. Bahkan, di tempat tinggal saya sendiri adalah salah satu daerah yang rawan terkena banjir. Ada yang berpikir bahwa bencana banjir dan tanah longsor adalah bencana yang akan terus terjadi setiap tahunnya karena faktor lokasi dan alam. Lalu, apa kita bisa mencegahnya? Jika kita bisa mencegah terjadinya bencana, apa kita hanya bisa duduk manis sambil menunggu bencana melanda kita? Padahal, kita tahu bahwa bencana tersebut dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi aktifitas kita sehari-hari. Seluruh kegiatan yang biasa kita lakukan akan lumpuh seketika. Walaupun hanya berlaku sementara, tapi bencana akan sangat merugikan.
Jika kita adalah warga yang peduli lingkungan, kita pasti bisa menelaah apa yang sebenarnya terjadi, sehingga menyebabkan bencana alam banjir dan tanah longsor. Bahkan dalam pelajaran sains yang sudah diajarkan sejak SD, penyebab banjir dan tanah longsor sering diulas. Seperti yang kita ketahui, banjir dan tanah longsor adalah jenis bencana alam yang sebenarnya dapat dicegah. Mengapa demikian? Selain faktor lokasi dan alam, dua bencana yang selalu masuk daftar bencana tahunan ini juga dipicu oleh faktor kebersihan dan penghijauan. Ya, lagi-lagi faktor kebersihan lah yang merajai berbagai masalah di negara ini.
Bukan hanya hutan gundul, tapi pencemaran lingkungan juga menjadi penyebab terjadinya banjir dan tanah longsor. Sampah-sampah baik basah atau kering sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita. Bahkan tumpukan sampah tidak hanya kita jumpai di jalan, tapi juga di aliran sungai. Dari kasus ini sangat jelas bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sangat minim. Apalagi bagi masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai. Bagi mereka, membuang sampah di sungai adalah hal yang sah-sah saja. Mereka belum sadar bahwa dampak dari membuang sampah di sungai akan menimpa mereka sendiri kelak.
Saat ini hal utama yang harus kita lakukan agar pencemaran lingkungan atau hal-hal lain yang menyebabkan banjir dan tanah longsor dapat diminimalisir adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat. Apabila kesadaran akan bahaya banjir dan tanah longsor serta pentingnya kebersihan sudah ada dalam diri masyarakat, maka secara alami akan timbul keinginan untuk menjaga kebersihan dalam kehidupan
Jika kesadaran dari dalam diri kita akan pentingnya menjaga kebersihan sudah muncul, kini saatnya kita berpikir rasional. Apabila satu orang dapat mengatasi satu permasalahan, maka semakin banyak orang yang ikut bekerja sama, akan semakin banyak permasalahan yang dapat diatasi. Salah satu cara agar kita dapat memperoleh dukungan adalah dengan cara sosialisasi. Kadang kita beranggapan bahwa sosialisasi adalah bagian dari tugas pemerintah. Sebenarnya, kita pun juga boleh melakukan sosialisasi. Kita harus menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga ketersediaan air bersih. Sasaran sosialisasi kita seharusnya tidak memandang usia. Bahkan, akan lebih baik kalau kita juga melakukan sosialisasi pada anak-anak agar sejak dini mereka paham akan pentingnya air bersih bagi kehidupan.
Sembari mencari dukungan dari masyarakat, langkah yang paling penting adalah aksi nyata. Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan seharusnya tidak hanya di bibir saja. Tetapi, kita harus melakukan tindakan secara langsung untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat demi kepentingan bersama. Kegiatan seperti menanam seribu pohon, kerja bakti atau bahkan membersihkan sampah di sepanjang aliran sungai adalah contoh aksi nyata yang bisa kita lakukan. Selain itu, aktifitas peduli lingkungan bisa berkembang, dari yang semula hanya membersihkan sampah, bisa dikemangkan menjadi pemilahan sampah, bahkan daur ulang.
Setelah kegiatan-kegiatan peduli lingkungan, langkah selanjutnya adalah kontrol. Kita harus terus mengawasi agar kegiatan ini terus dilakukan, bahkan berkembang baik dari segi personil maupun kualitas kegiatan. Jika kegiatan ini dilaksanakan secara terus menerus dan stabil, maka kebersihan lingkungan akan segera tercapai dan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, bahkan bencana kekeringan di musim kemarau akan bisa kita minimalisir.
Nah, untuk lebih memaksimalkan kegiatan peduli lingkungan, paket internet gratis sangat diperlukan. Dalam kegiatan sosialisasi atau mencari dukungan masyarakat, jejaring sosial dianggap sebagai media yang paling efektif. Tentu, untuk melancarkan kegiatan di jejaring sosial, sangat dibutuhkan paket internet gratis. Harapan saya, dengan paket internet gratis, kita dapat membagikan pengaruh peduli lingkungan secara terus-menerus. Jika pengaruh peduli lingkungan sudah meluas, maka akan semakin banyak orang yang tergerak untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan peduli lingkungan. Agar kegiatan-kegiatan peduli lingkungan terus berkembang, paket internet gratis juga diperlukan untuk mencari referensi baru guna meningkatkan kualitas kegiatan. Karena orang Indonesia cenderung sering bosan, maka paket internet gratis juga bisa digunakan untuk mencari variasi kegiatan agar semakin menarik dan mengundang banyak pengikut baru.
Demikian harapan saya jika ada paket internet gratis. Semoga harapan ini bisa terlaksana dan sukses. Salam peduli lingkungan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H