Kebijakan pembatasan aktivitas selama masa Pandemi berdampak pada sejumlah sektor industri, tidak terkecuali industri seni pertunjukan. Hal yang ini dialami Saung Angklung Udjo (SAU), tempat wisata yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Imbas dari penurunan jumlah pengunjung dan pertunjukan secara signifikan mengakibatkan ratusan karyawan dan para pekerja seni kehilangan mata pencahariannya. Saung Angklung Udjo mengajak publik untuk dapat membantu mereka tetap bertahan di keadaan sulit ini melalui galang dana kitabisa.com/solidaritasangklungudjo.
Direktur Utama PT Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat Udjo menyebut biasanya tamu yang datang bisa mencapai 2.000 orang per hari. Kini, dengan kondisi pandemi, mencapai 20 orang tamu saja diakui sulit. Pengunjung yang datang ke SAU lebih dari 90 persen adalah anak sekolah dan turis asing. Pertunjukan yang sifatnya grup dengan jumlah massa ratusan orang, hal yang sudah pasti dilarang kala pandemi.
Taufik juga menyebut ada lebih dari 600 orang yang bekerja langsung di SAU setiap harinya, bila ditambah dengan supplier dan pekerja acara, jumlahnya bisa menjadi sekitar 1.000. "Ada yang dari tiga tahun kerja di saung sekarang sudah umur 20-an kemudian sekarang harus lepas, padahal Saung Angklung sudah menjadi jiwanya karena dia terdidik bahkan jadi lebih mapan. Itu banyak sekali yang terhenti," ujar Taufik.
Kabar tutupnya Saung Angklung Udjo ini ramai diperbincangkan dalam thread twitter yang diunggah akun @younsphille. Unggahan yang memiliki puluhan ribu retweet itu memantik rasa simpati netizen. Diakui mereka menyayangkan situasi yang harus dihadapi Saung Angklung Udjo. Tidak sedikit yang menunjukkan kerinduan mereka melalui video saat mereka menonton pertunjukkan di Saung Angklung Udjo.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI