Kaum lanjut usia atau lansia adalah kelompok sosial yang memerlukan perhatian khusus. Kementerian Sosial menyatakan bahwa sekitar 12,26 juta jiwa lansia di Indonesia berada dalam status sosial ekonomi terbawah yang masuk kategori rentan dan pra sejahtera. Banyak dari mereka yang masih bekerja di masa tuanya karena tuntutan ekonomi.
Seperti Mbah Badri, lansia dari Magelang yang sehari-harinya menjajakan tangga bambu untuk mencari nafkah. Setiap pagi, ia berjalan 20 KM dari rumahnya, berkeliling menjual tangga bambu yang ia buat sendiri. Meski badannya sudah bungkuk dan jalannya tertatih, Mbah Badri tetap bekerja untuk menghidupi keluarganya.Â
"Rezeki itu harus dijemput, kalo diem aja kan juga nggak dapet apa-apa. Nah, kalo keliling kan biar cepet laku, tambah bisa olahraga sekalian," ungkap Simbah Badri.Â
Mbah Badri memiliki beberapa orang anak yang sudah dewasa dan berkeluarga. Meski ia memiliki anak-anak yang sudah dewasa dan bekerja secara mandiri, ia tidak ingin menyusahkan karena ia merasa anak-anaknya pun kesulitan secara ekonomi. Untuk itu, setiap hari ia tetap bekerja walau lebih sering pulang tanpa hasil.Â
"Saya itu udah tua, entah bisa bertahan berapa lama lagi. Tapi saya bersyukur masih bisa bergerak. Makannya saya pengin terus dekat sama Allah dan cari bekal untuk akhirat, meskipun Cuma bawa 1 tangga bambu, tapi saya tiap hari jualan. Liburnya kalau hari Jumat aja karena harus jum'atan." --Mbah Badri
Yayasan Anugerah Tuhan Hafara menggalang dana untuk membantu Mba Badri mewujudkan impiannya pergi ke tanah suci. Donasi dibuka pada tanggal 28 November dan kini telah terkumpul Rp 243.707.936 dari 5600 donatur. Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk santunan kepada Mbah Badri dan keluarga.Â