Untuk apa jika aku berkata pada hitam dan pekat malam,
saat belaianmu membunuh semua nafas harapanku,
indah kalimatmu memcabik senyum kehidupanku,
lalu aku terkapar dalam genangan rindu tak berarti,
karena aku tahu rinduku takkan berarti untuk gelora malam.
Untuk apa jika aku menjerit di dalam genggaman rayuanmu,
semua kau rebut dalam sekejap dan begitu sempurna,
aku tak dapat mengelak dan segera terperangkap,
saat kau berkata aku mendengarkan dengan seksama,
dan sudah karena aku segera tahu kau akan pergi begitu saja.
Untuk apa semua sandiwara ini tolong katakan padaku,
kehidupan memang seperti roda harus berputar,
dan aku ada di sana harus melangkah,
untuk apa kau coba hentikan langkah pastiku,
tidakkah cukup kau lihat sudah banyak air mata mengalir.
*** M H ***
★-★-★-»•*•.¸¸❤¸¸.•.¸¸❤¸¸.•*•»-»•*•.¸¸❤¸¸.•.¸¸❤¸¸.•*•»-★-★-★
Jika malam ini harus tuntas sakit dan lelah
Akan kuletakkan penghujung rindu pada rongga hitammu
Lalu berikan aku secangkir kopi hitamku ^_^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H