Berbisik berkata bertanya berjanji bersumpah
Dialah segalanya bagiku bagi hatiku jiwaku hidupku
Dialah milikku akulah miliknya rindunya cintanya hidupnya
Dialah berlalu begitu saja tinggalkan noda pada lengkung rongga
LELAKIKU
Dialah sang diam di balik meja pengadilan kehidupan atas jiwaku
Melaju membawa senyum dan takbir membisu dari serambi cintaku
Berbisik tentang kesetiaan dan dongeng kasih sayang pada batas malam
Menabukan penghiatan lalu sudah dan menghambur tinggalkan rindu terkapar
LELAKIKU
Katakan aku adalah bagian darinya sepotong belahan tulang rusuknya
Pemandu langkah jiwanya pemerkosa beku dan dinginnya
Cahaya untuk gelapnya, air untuk dahaganya
Dan yang ditinggalkannya.
-MH-
Ilustrasi Image Google
----------------------------------------------------------------
Jangan pecahkan kaca jika saat bercermin wajahmu kacau. Dia sudah ciptakan gunung dan kita tinggal mendakinya. Layarmu pun tak akan berguna jika angin sedang marah. Katakanlah malam sudah larut, jika senyum masih terkembang merdu, adalah penanda satu kuncup bersemi terangi hari, simpan saja janjimu untuk angin. Mungkin saja mawar hitam tumbuh di atas kamboja.
*Mari ngopi bersama saja ~_~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H