Jika kita tdak lagi menggerutu, marah, menyesali, malu, kecewa, sedih, atau kesal, dll, saat mengingat masalah itu.
Jika kita sudah berani atau bisa mengingat, membicarakan, menceritakan masalah itu dengan perasaan dan kondisi wajar. Sambil tertawa kalau perlu, tapi tertawa yang sesungguhnya. Disertai perasaan bahwa wajarlah masalah itu terjadi karena manusia tidak ada yang sempurna. Dan pengertian bahwa tiap manusia mempunyai masalah dan jatah ujiannya masing-masing. Baik sebagai perantara ujian atau sang teruji.
Nah sekarang bagaimana dengan dirimu sayang? Carilah apa yang tidak bisa atau tidak berani kamu ungkapkan di depan umum dengan sewajarnya? Percayalah Indung, Tuhan memberimu kesempatan untuk menyelesaikan ini. Ibu juga yakinkan dirimu, Ibu akan selalu ada untukmu.
Salam rindu dari Ibu yang selalu mencintaimu.
by Kit Rose
-------------------------------------------------
Ilustrasi Image Google - Petikan Naskah Buku "Endapan" - Bersambung