Mohon tunggu...
kistiani
kistiani Mohon Tunggu... Guru - Ilmu Jendela kehidupan

santriwati

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengungkap Fakta di Balik Rupa

23 Juni 2019   11:00 Diperbarui: 23 Juni 2019   12:16 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pepatah berkata, cinta datang dari mata turun ke hati. Pernah kalian dengar tidak, cinta perginya lewat mana ?

Dengan adanya kata awal mesti harus berakhir, awal cinta yang datang dari mata berujung duka.

Apa yang orang lain miliki seakan-akan begitu nikmat dalam angan., sebab daya tangkap mata hanya dari segi baik dan buruk. Padahal dalam sebuah kebaikan pasti menuai keburukan, sebaliknya hal yang buruk tak selamanya berdampak keburukan. 

Semisal banyak orang bertampang malaikat namun berhati iblis, tak jarang juga orang bertampang setan berhati dermawan.

Untuk mencari fakta dibalik rupa ada tiga cara dan 3 acuan.

Tiga cara mengungkap fakta dibalik rupa :

1. Lihat

Kata melihat tidak hanya digunakan untuk menyatakan perbuatan secara fisik, tetapi juga tindak pikir, terutama jika objeknya abstrak. Artinya melihat seseorang itu bukan dari apa yang terlihat (penampilan/fisik).

Namun melihat seseorang juga bisa berupa kepribadian dan pola pikirnya. Melihat identik dengan mata. Apakah kamu pernah mendengar sebuah ungkapan bahwa mata adalah jendela dari jiwa? 

Apabila kamu mengerti atau bisa melihat kedalam mata seseorang, maka kamu akan mengetahui orang tersebut luar dalam dan bagaimana mereka sesungguhnya.

2.  Cermati

Pada dasarnya setiap orang haruslah menjadi seorang manusia yang cermat. Dalam arti harus selalu berusaha menjadi seorang yang terlatih, terampil dan terbiasa berpikir efektif, kreatif, sistematis dan positif, sehingga mampu membuat perencanaan, melaksanakan rencana dan mengambil keputusan yang cepat, tepat dan akurat, berdasarkan hasil analisis optimal dalam setiap situasi dan kondisi. 

Kamu tidak seharusnya menganggap remeh sebuah kelalaian dan kecerobohan, karena semua itu adalah sebab dari kesalahan dan kegagalan.

3. Pahami

Suharsimi menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan.

Tiga acuan mengungkap fakta di balik rupa :

1. Berpikir Positif

Berpikir positif adalah aktivitas berpikir yang kita lakukan dengan tujuan untuk membangun dan membangkitkan aspek positif pada diri kita, baik itu yang berupa potensi, semangat, tekad maupun keyakinan diri kita

2. Ideologis

Ideologis adalah kumpulan ide atau gagasan.Selain itu juga ideologis adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekedar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga memuat konsep ini menjadi intisari politik.

3. Objektif

Penilaian objektif adalahsebuah penilaian yang dilakukan dengan mempertimbangkan data dan fakta serta sama sekali tidak menggunakan opini atau pendapat pribadi dari sang penutur. Untuk melihat bagaimana seseorang anda dapat gunakan berdasarkan sumber/ data yang terpercaya  yaitu Al-Qur'an dan hadits.

Pandanglah sesuatu bukan hanya dari luarnya saja. Tampak luar indah tak selamanya dalamnya juga indah. Hidup penuh dengan toleransi terasa lebih indah, bukan hidup dengan memandang warna saja .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun