Pepatah berkata, cinta datang dari mata turun ke hati. Pernah kalian dengar tidak, cinta perginya lewat mana ?
Dengan adanya kata awal mesti harus berakhir, awal cinta yang datang dari mata berujung duka.
Apa yang orang lain miliki seakan-akan begitu nikmat dalam angan., sebab daya tangkap mata hanya dari segi baik dan buruk. Padahal dalam sebuah kebaikan pasti menuai keburukan, sebaliknya hal yang buruk tak selamanya berdampak keburukan.Â
Semisal banyak orang bertampang malaikat namun berhati iblis, tak jarang juga orang bertampang setan berhati dermawan.
Untuk mencari fakta dibalik rupa ada tiga cara dan 3 acuan.
Tiga cara mengungkap fakta dibalik rupa :
1. Lihat
Kata melihat tidak hanya digunakan untuk menyatakan perbuatan secara fisik, tetapi juga tindak pikir, terutama jika objeknya abstrak. Artinya melihat seseorang itu bukan dari apa yang terlihat (penampilan/fisik).
Namun melihat seseorang juga bisa berupa kepribadian dan pola pikirnya. Melihat identik dengan mata. Apakah kamu pernah mendengar sebuah ungkapan bahwa mata adalah jendela dari jiwa?Â
Apabila kamu mengerti atau bisa melihat kedalam mata seseorang, maka kamu akan mengetahui orang tersebut luar dalam dan bagaimana mereka sesungguhnya.
2. Cermati
Pada dasarnya setiap orang haruslah menjadi seorang manusia yang cermat. Dalam arti harus selalu berusaha menjadi seorang yang terlatih, terampil dan terbiasa berpikir efektif, kreatif, sistematis dan positif, sehingga mampu membuat perencanaan, melaksanakan rencana dan mengambil keputusan yang cepat, tepat dan akurat, berdasarkan hasil analisis optimal dalam setiap situasi dan kondisi.Â
Kamu tidak seharusnya menganggap remeh sebuah kelalaian dan kecerobohan, karena semua itu adalah sebab dari kesalahan dan kegagalan.
3. Pahami
Suharsimi menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan.
Tiga acuan mengungkap fakta di balik rupa :
1. Berpikir Positif
Berpikir positif adalah aktivitas berpikir yang kita lakukan dengan tujuan untuk membangun dan membangkitkan aspek positif pada diri kita, baik itu yang berupa potensi, semangat, tekad maupun keyakinan diri kita
2. Ideologis
Ideologis adalah kumpulan ide atau gagasan.Selain itu juga ideologis adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekedar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga memuat konsep ini menjadi intisari politik.
3. Objektif
Penilaian objektif adalahsebuah penilaian yang dilakukan dengan mempertimbangkan data dan fakta serta sama sekali tidak menggunakan opini atau pendapat pribadi dari sang penutur. Untuk melihat bagaimana seseorang anda dapat gunakan berdasarkan sumber/ data yang terpercaya  yaitu Al-Qur'an dan hadits.
Pandanglah sesuatu bukan hanya dari luarnya saja. Tampak luar indah tak selamanya dalamnya juga indah. Hidup penuh dengan toleransi terasa lebih indah, bukan hidup dengan memandang warna saja .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H