Mohon tunggu...
kirsmasejahteraprigen
kirsmasejahteraprigen Mohon Tunggu... Jurnalis - SMA SEJAHTERA PRIGEN

memiliki hobi traveling ketempat tempat yang mengandung nilai sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sedekah Bumi Prigen: Menggali Makna dan Nilai Tradisi dalam Kehidupan Modern

12 Juni 2024   13:46 Diperbarui: 12 Juni 2024   15:58 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah gemerlap kemajuan zaman dan modernitas yang terus berkembang, tradisi lokal tetap memiliki tempat istimewa dalam kehidupan masyarakat. Salah satu tradisi yang masih dijaga dan dilestarikan dengan penuh semangat adalah Sedekah Bumi Prigen. 

Tahun ini, acara tahunan yang sarat akan makna budaya dan religius ini menjadi lebih istimewa dengan keikutsertaan anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dari SMA Sejahtera Prigen sebagai panitia. Partisipasi generasi muda dalam penyelenggaraan acara tradisional ini menambah warna baru sekaligus menjembatani antara nilai-nilai lama dan pemahaman modern.

Sedekah Bumi Prigen bukan sekadar ritual biasa. Ini adalah wujud syukur masyarakat Prigen kepada Sang Pencipta atas segala hasil bumi yang telah diberikan. Dengan melibatkan anggota KIR SMA Sejahtera Prigen, tradisi ini tidak hanya dipertahankan, tetapi juga diperkenalkan kepada generasi muda sebagai bagian penting dari identitas budaya mereka. 

Para anggota KIR ini, yang biasanya berkutat dengan penelitian dan eksperimen ilmiah, kali ini beralih peran menjadi penggerak budaya, menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan tradisi dapat berjalan beriringan

Sebagai panitia, anggota KIR berperan aktif dalam setiap tahap persiapan dan pelaksanaan acara. Mulai dari perencanaan, pengorganisasian, hingga pelaksanaan ritual, kami terlibat langsung dan belajar banyak dari proses tersebut. Keterlibatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan kami tentang budaya lokal, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa hormat terhadap alam dan tradisi leluhur.

Makna dari Sedekah Bumi Prigen sendiri sangat mendalam. Acara ini dimulai dengan berbagai ritual yang bertujuan untuk menghormati dan memberikan persembahan kepada bumi sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah. Masyarakat membawa berbagai hasil bumi seperti padi, buah-buahan, dan sayuran ke tempat upacara yang telah disediakan. Semua hasil bumi tersebut kemudian didoakan bersama oleh pemuka agama dan tokoh masyarakat setempat.

Dalam konteks kehidupan modern, Sedekah Bumi Prigen memiliki nilai-nilai yang relevan dan patut direnungkan. Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan krisis lingkungan, tradisi ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan berperilaku bijak dalam mengelola sumber daya alam. 

Melalui tradisi ini, kami generasi muda diajak untuk memahami bahwa kemajuan teknologi dan pengetahuan ilmiah harus berjalan selaras dengan kebijaksanaan lokal dan kearifan tradisional.

Selain itu, Sedekah Bumi Prigen juga memperkuat ikatan sosial dalam komunitas. Semua lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, ikut serta dalam acara ini, menciptakan kebersamaan dan solidaritas yang kuat. Bagi anggota KIR SMA Sejahtera Prigen, pengalaman menjadi panitia dalam acara ini memberikan kesempatan untuk merasakan langsung bagaimana tradisi dapat membangun dan mempererat hubungan sosial.

Melalui partisipasi aktif ini, anggota KIR tidak hanya belajar tentang teknik-teknik organisasi dan manajemen acara, tetapi juga mendalami nilai-nilai filosofi yang terkandung dalam Sedekah Bumi Prigen. Kami belajar bahwa setiap tradisi memiliki makna mendalam yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dari menghargai alam dan hasil bumi, hingga menjalin kerjasama dan menghormati budaya, semua ini adalah pelajaran berharga yang kami dapatkan.

Sedekah Bumi Prigen, dengan segala keunikannya, menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini. Keikutsertaan anggota KIR SMA Sejahtera Prigen sebagai panitia adalah langkah nyata dalam melestarikan tradisi, sekaligus mengintegrasikannya dengan nilai-nilai dan tantangan zaman modern. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun