Bandung, 16 November 2023 -- Sebuah kasus pencurian laptop terjadi di kantin salah satu universitas swasta di Kota Bandung pada jam makan siang sekitar pukul 11.00. Korban, seorang mahasiswa berinisial S (22), kehilangan laptop beserta beberapa barang lainnya saat sedang memesan makanan.
Kejadian berlangsung ketika korban dan keempat temannya berkunjung ke kantin untuk makan siang. Saat itu, kondisi kantin tengah ramai karena bertepatan dengan waktu istirahat. Korban meletakkan tasnya yang merupakan tas laptop yang berisi laptop, charger, dan bekal makanannya di meja sebelum meninggalkan tempat untuk memesan makanan di konter. Keempat temannya masih berada di meja tersebut, tetapi beberapa saat kemudian mereka juga ikut beranjak memesan makanan.
Ketika korban kembali, ia langsung menyadari bahwa tasnya yang berisi laptop telah hilang. Sontak, ia panik dan segera memanggil teman-temannya untuk membantu mencari tas tersebut di area kantin. Namun, setelah melakukan pencarian singkat di sekitar lokasi, mereka tidak menemukan barang itu. Merasa panik, S pun segera melapor ke petugas keamanan kampus untuk meminta bantuan. Korban bahkan sempat bertanya kepada petugas keamanan yang berjaga di sekitar kantin dan pintu keluar basement mengenai orang yang mencurigakan yang membawa tas seperti miliknya keluar dari kantin, namun petugas tidak melihat kejadian tersebut.
Selanjutnya, korban bersama teman-temannya melapor ke pihak kampus untuk meminta rekaman CCTV dari area kantin dan pintu keluar basement. Setelah mendapatkan izin dari pihak kampus, mereka meninjau rekaman dari beberapa titik kamera pengawas. Berdasarkan hasil pengamatan dari CCTV, tampak seorang pria yang diduga sebagai pelaku pencurian. Pria tersebut mengenakan sweater hitam, kacamata, masker yang menutupi sebagian besar wajahnya, serta membawa tas punggung berwarna hitam. Rekaman menunjukkan bahwa pelaku mendekati meja korban, mengambil tas laptop, dan terlihat pelaku berjalan dengan tenang meninggalkan kantin dan keluar menuju basement tanpa menimbulkan kecurigaan dari mahasiswa-mahasiswa yang berada di sana. Berdasarkan perkiraan dari rekaman CCTV, pelaku kemungkinan berusia sekitar 20 hingga 25 tahun.
Pada hari yang sama, korban segera melaporkan pencurian ini ke pihak kepolisian, berharap agar pelaku dapat segera ditemukan dan barang-barangnya kembali. Namun, hingga beberapa minggu setelah insiden, korban menyampaikan bahwa belum ada perkembangan dalam penanganan kasus ini.
Meski demikian, korban tidak berhenti berupaya mencari laptopnya. Tak ingin menyerah, S dibantu teman-temannya memutuskan untuk mengambil langkah lebih lanjut dengan membagikan informasi dan cuplikan rekaman CCTV tersebut di Instagram. Dalam unggahannya, ia berharap ada yang mengenali pelaku atau memiliki informasi terkait dapat membantu pengusutan kasus ini. Langkah tersebut diambil sebagai upaya terakhir untuk menemukan barang-barangnya.
S mengaku sangat terpukul dengan kejadian tersebut, terutama karena laptop yang hilang berisi data-data penting yang tak ternilai, seperti tugas kuliah yang telah dikerjakan dengan susah payah dan file-file lainnya yang sangat krusial untuk kelancaran perkuliahannya. Kehilangan ini bukan hanya merugikan secara emosional, tetapi juga berdampak besar pada proses belajarnya, karena beberapa data sulit untuk diganti atau dipulihkan. Korban memperkirakan mengalami kerugian material sekitar 4 juta rupiah, yang mencakup biaya penggantian laptop serta nilai dari data yang hilang.
Sejak insiden terjadi, korban merasa trauma dan khawatir akan keselamatan barang-barangnya saat berada di kampus. Ia berharap kasus ini dapat menjadi peringatan bagi para mahasiswa lain untuk lebih waspada dalam menjaga barang-barang mereka di kampus. Hingga saat ini, korban masih berharap dapat menemukan laptop tersebut karena data di dalamnya sangat berarti bagi kegiatan akademiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H