Mohon tunggu...
Raihan Azkafatah
Raihan Azkafatah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FISIP Uhamka

Mahasiswa biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Dekat Kesenian Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

21 Januari 2022   00:40 Diperbarui: 21 Januari 2022   00:55 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, merupakan ibukota negara dimana berbagai kalangan suku dan budaya masyarakat yang berbeda-beda. Namun demikian, Jakarta mempunyai budaya asli sejak jaman dahulu kala yaitu budaya betawi. Keberadaan budaya betawi membawa bentuk kesenian tradisional asli Indonesia sebagai wujud ekspresi jiwa manusia akan keindahannya melalui hasil karya seni dari orang-orang betawi. 

Walaupun saat ini masih dilanda wabah virus Covid-19, kesenian betawi di perkampungan budaya betawi Setu Babakan masih bisa kita lihat melalui kanal YouTube atau dikunjungi secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ada. Kali ini, saya akan mengajak kalian mengenal lebih dekat tentang kesenian betawi di perkampungan budaya betawi setu babakan. Mulai dari seni tari, seni musik, seni main pukulan atau pencak silat, dan seni teater.

Seni tari tradisional betawi mempunyai ciri khas serta erat dengan alunan irama musik tradisional. Penggunaan alunan musik yang mengiringi para penari yang riang serta gerakan-gerakan tari yang energik nan elok membuat tarian tersebut menjadi sangat indah untuk dilihat. 

Tari cokek salah satunya, tarian yang sudah ada sejak awal abad ke-20. Dibawakan oleh penari yang disebut "anak wayang", busana yang dipakai cukup sederhana, dengan menggunakan pakaian kebaya dan kain batik serta kain cukin, menjadikan tarian ini menonjolkan kesederhanaannya. 

Daya tarik dari tarian ini adalah melakukan gerak ibing (joget), lalu penari akan memilih para penonton khususnya penonton laki-laki dengan menyelendangkan kain cukin untuk ngibing (joget) bersama. Biasanya penonton akan memberi saweran kepada penari.

Seni musik betawi berkembang di masyarakat seiring perkembangan zaman yang diturunkan dari generasi ke generasi. Penggunaan bahasa, tradisi, dan gaya serta mempunyai fungsi musik sebagai hiburan, pewarisan nilai, dan nasihat membuat seni musik betawi dapat bertahan hingga sekarang di masyarakat. Tanjidor merupakan contoh dari seni musik betawi. Musik tanjidor berasal dari bangsa Portugis dan datang ke betawi di abad ke-14. 

Awalnya bernama "tanger" dalam bahasa Portugis, namun kemudian diucapkan menjadi tanjidor. Tanjidor dulu menjadi kesenian jalanan atau "ngamen" ke rumah-rumah penduduk orang-orang belanda dan datang pada saat acara tahun baru cina. Namun sekarang, tanjidor juga dimainkan dalam acara pernikahan sebagai pengiring pengantin dan pertunjukan pagelaran budaya.

Lanjut kita ke seni main pukulan atau pencak silat. Seni beladiri beksi merupakan salah satu aliran silat betawi yang memadukan kekuatan, seni, dan keindahan dalam gerak kedinamisan tubuh.

 Silat beksi mempunyai ciri khas tersendiri, mulai dari awalan kuda-kuda, gerak serang, pukulan, sikut keras, serta gerakkan hentakan kaki yang disebut "gedik" dengan mata melotot dan tidak berkedip supaya dapat mengantisipasi gerak lawan. 

Selain gerakan tangan maupun kaki, dalam silat beksi juga diajarkan memakai senjata tajam ilmu golok. Sekarang banyak sudah sanggar silat beksi yang berdiri di sekitar Jabodetabek sebagai tempat belajar dan pelatihan.

Terakhir ada seni teater betawi. Seni teater betawi yang mungkin banyak dikenal orang adalah lenong. Lenong adalah kesenian teater tradisional dan pertunjukan sandiwara masyarakat yang menggunakan bahasa atau dialek betawi. Lenong sendiri terdiri dari dua macam, lenong denes dan lenong preman. Lenong denes merupakan pertunjukan resmi yang membawakan cerita-cerita kerajaan dalam pementasannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun