Mohon tunggu...
Tukiran Yatmorejo
Tukiran Yatmorejo Mohon Tunggu... -

Hobi Ngeblog Biar Gak Goblok, Senang Belajar Biar Gak Kurang Ajar. Sekarang lagi ikutan kontes SEO Cipto Junaedy 2017. Bagi anda yang ingin tahu jadwal seminar gratis Cipto Junaedy, Buku terbarunya serta Ebook, bisa klik di http://kiranbanget.blogspot.com/2014/04/cipto-junaedy.html

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tempat Karaoke "Tempat Hura-hura"

12 Januari 2014   16:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:54 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya saya bisa berbagi juga di Kompasiana lagi. Kali ni saya sedikit tergelitik dengan banyaknya tempat karaoke di Indonesia, termasuk di tempat saya merantau saat ini, yakni Pekanbaru, Riau. Bahkan sudah timbul sebuah analogi serta asumsi yang menggelitik bahwa "berkaraoke" adalah model hidup baru dan gaya hidup modern. Begitulah pengakuan teman-teman saya yang doyan "nyanyi".

Mungkin dari pandangan pribadi, tentu sah-sah saja datang ke tempat karaoke. Bernyanyi ria, bersuka cita. Walaupun habis berjuta-juta, yang penting happy "ngapain lo sibuk-sibuk". Ketika teman-teman saya selalu saya ingatkan "bro, gak usah-lah ketempat karaoke, bukan gua sok alim, enggak sih, tapi ke tempat karaoke itu buang-buang duit aja lho". Ya, tapi seperti biasa-lah jawabannya diplomatis dan mungkin sobat Kompasiana tahu :

"Ah duit-duit ku kok, habis juga duit ku kok, ngapain sibuk, habis jutaan rupiah ya enggak apa2, masalah buat lo".

hehehe...begitulah. Ya, secara pribadi sih tempat-tempat karaoke adalah tempat yang menurut pengakuan pribadi saya adalah tempat hura-hura. Tak jarang, saya sedikit miris ketika waktu itu hendak datang ketempat karaoke. Pas tak jauh dari tempat karaoke, banyak pengemis dan bahkan kaum yang kere meminta balas kasihan. Bagaimana mungkin seseorang yang memiliki logika dan akal serta punya agama tiba-tiba mengatakan "Ah duit-duit ku, suka-suka aku mau aku apain ni duit". Mereka ketawa ria, padahal diluar tempat karaoke ada yang memelas laper. "Tragis".

Sobat kompasiana sih boleh-boleh aja beda pendapat tentang tempat karaoke. tapi menurut saya sih, ke tempat karaoke merupakan kebiasaan hura-hura. Cukuplah sekali itu saya ke tempat karaoke. Dan mungkin sahabat-sahabat saya yang hobi nyanyi, silahkan lanjutkan hobi kalian ke tempat karaoke. Itu memang duit "Sampean" kok.
Semoga bisa sedikit berbagi keluh kesah hehe...biar enggak galau. hehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun