Mohon tunggu...
Kirana Valen
Kirana Valen Mohon Tunggu... -

senang membaca setiap tulisan yang indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebagaimana Kita Dahulu

1 Juni 2011   03:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:00 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terketuk tutup sebuah katup
yang di dalamnya menyimpan kepingan memori
yang telah lama terbiarkan terkubur
lama tak terkuak, agar terlupa tuk selamanya

ketika suatu hari seorang teman menyapa, "Hai, kok sendirian aja, mana ****? Biasanya kan kalian kemana-mana selalu berdua?"

Di lain waktu dan lain kesempatan,
dalam riuh rendah euforia
mereka pun mengingatkanmu, "....***, kamu gak kesini sih kemaren, kita makan-makan lho! Si x kan ultah,"

Ketika pula seorang teman kita mencoba menautkan facebook-mu dengan facebook-ku

Sejauh manapun kita saling meninggalkan
seberapa mampu apapun kita saling melupakan
ada jejak yang telah kita tinggalkan dalam sebuah kepingan memori
yang bukan ada pada kalbu kita, namun ada dalam ingatan mereka
sehingga mereka tetap akan bertanya demikian
karena mereka hanya melihat sebagaimana adanya kita dahulu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun