Mohon tunggu...
Hendri Syah
Hendri Syah Mohon Tunggu... -

zikir, fikir, dan amal-saleh. berbagi dalam kidung dunia yang sama, tanpa sekat sosial

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merajam Kerinduan

31 Januari 2017   23:52 Diperbarui: 1 Februari 2017   00:04 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Titik di lintas awan pagi, menyemburkan kesejukan.
Berbagi dengan senggerama wajah-nya, merasuki.
Di lintasan khatulistiwa langit yang begitu membiru.
Bekas itu terbagi antara dia dan keindahan alam. 

Menyongsong mentari yang mulai menampakkan aura senggatan panas.
Terbesit ingatan ini, ingin meninggalkan separuh diri, untuk tetap bersama.
Merayu untuk tetap berdampingan, bersama bisikan Rahwana.
Menepis kepergian itu, dikala Demit, terus bersua. 

Aku ingin tetap berpentas, agar kelak raga-ku dapat dimilikinya, dan.
Jiwa ini ingin abadi bersanding, tanpa ada yang mengubur, dengan.
Melempar ujaran yang tidak-henti, terus-menerus.
biarkan ke-abadian wajah-nya  tetap ter-lukis di atas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun