Titik di lintas awan pagi, menyemburkan kesejukan.
Berbagi dengan senggerama wajah-nya, merasuki.
Di lintasan khatulistiwa langit yang begitu membiru.
Bekas itu terbagi antara dia dan keindahan alam.Â
Menyongsong mentari yang mulai menampakkan aura senggatan panas.
Terbesit ingatan ini, ingin meninggalkan separuh diri, untuk tetap bersama.
Merayu untuk tetap berdampingan, bersama bisikan Rahwana.
Menepis kepergian itu, dikala Demit, terus bersua.Â
Aku ingin tetap berpentas, agar kelak raga-ku dapat dimilikinya, dan.
Jiwa ini ingin abadi bersanding, tanpa ada yang mengubur, dengan.
Melempar ujaran yang tidak-henti, terus-menerus.
biarkan ke-abadian wajah-nya  tetap ter-lukis di atas.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H