[caption id="attachment_316932" align="aligncenter" width="480" caption="Suasana angkutan umum yang berlalu lalang melintasi sepanjang kawasan Ciampea, Bogor, Jawa Barat (dok pri)"][/caption]
Ciampea – Aksi pencurian di angkutan umum semakin marak terjadi. Sejumlah warga yang menjadi korban pencurian terus melaporkan hal serupa kepada Polsek setempat. Pencurian barang berharga seperti dompet dan telepon genggam dilakukan dengan berbagai modus. Salah satu diantaranya adalah dengan mengalihkan perhatian korban kepada orang yang sakit.
Pencurian tersebut biasanya dilakukan oleh 2-3 orang yang masuk ke angkutan umum secara kontinyu. Dua orang pertama akan berpura-pura sakit, hingga tak jarang muntah dengan mencondongkan badan ke depan. Sementara satu orang berikutnya menjalankan aksi pencurian pada saat korban sudah lengah.
“Pelaku sudah hafal betul pada jam berapa saja biasanya angkutan sedang sepi penumpang”. ujar Yasfi, warga Ciampea yang turut menjadi saksi kasus tindak kriminal tersebut.
Ketua Seksi Umum Polsek Ciampea, Aiptu M. Suherman menyatakan bahwa terdapat 78 kasus pencurian pada beberapa minggu terakhir. Kapasitas lapas yang semula hanya cukup dihuni oleh oleh 477 narapidana, kini meningkat jumlahnya menjadi 1.082 narapidana.
Hingga saat ini, pihak kepolisian setempat terus berupaya mencari pelaku yang menjadi otak dari tindak kriminal tersebut. Polisi juga menghimbau para warga agar lebih berhati-hati dan hindari melamun di angkutan umum karena hal tersebut akan memancing pelaku untuk menjadikan kita sasaran empuk. (Kiran)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H