Pernah ga kalian, ketika berada di tempat favorit dan hal yang ingin di lakukan hanya relax ataupun bermain dengan tenang? Tetapi secara tiba-tiba di gangguin oleh anak-anak kecil yang umurnya lebih muda daripada kalian dan mereka secara tidak sopan menganggu kenyamanan? Semua orang pasti pernah mengalami hal itu sekali atau dua kali dalam hidupnya. Atau bisa jadi sering.
Kali ini adalah cerita pengalamanku dimana sedang bermain di tempat kesukaanku, akan tetapi di ganggui oleh bocah-bocah.
Simak baik-baik yaa.
Di hari minggu tanggal 20 oktober 2024, aku mengajak keluarga ku untuk bermain di Artha Gading karena lagi dalam keadaan bosan saat itu. Mereka menyetujuinya dan kita berangkat di jam 11:00.Â
Saat sampai, kita masuk ke dalam gedung lalu naik ke lantai yang ada Amazone Pertama di mulai dengan mengisi saldo kartu, lalu mencari games yang ingin di mainkan. Aku memilih banyak sekali games seperti pearl fishery, bola basket, mesin capit, mancing ikan, dan lain-lain.
Ada satu game yang menggunakan mesin tembakan air, entah namanya apa karena aku lupa. Kita mainkan game itu dan saking serunya kita melanjut secara terus-menerus sampai ceritanya tamat.Â
Dan tiba-tiba, oh tiba-tiba. Muncul dua bocah perempuan yang keliatannya masih di kelas 1 SD (kemungkinan). Dari yang ku dengar, dia ga sabar untuk memainkannya dan sedangkan aku yang belum selesai masih melanjutkan gamenya. Entah kenapa dia malah duduk di samping aku dan pura-pura menembak air dengan mesin air yang rusak.Â
Lalu adeknya menendang tempat duduknya dari belakang secara kencang. Gak sopan banget. Ditambahi lagi dengan teriakkan bocah SD, "PA, AKU MAU MAINN, KENAPA LAMA BANGET INII!?".
Dek, bisa ga sih kalo bicara itu jangan teriak di telinga orang lain yang gak di kenal? Disitu aku mulai merasa ga nyaman dengan adek tersebut, rasanya pengen minta gelud sama si adek. Ya, tapi mau gimana? Kan gak boleh sih. Untungnya kedua bocah itu pergi untuk mencari games yang lain daripada melihat dan menunggu aku selesai. Pesan aku buat mereka simpel; Tolong ya, TOLONG YA. Orang tuanya harus mengajari anak-anaknya agar bisa sabar terhadap menunggu giliran. Itu saja dari ku, See you soon!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H