Mohon tunggu...
Kirana Micarina
Kirana Micarina Mohon Tunggu... -

Karena di mata Tuhan, perempuan dan laki-laki adalah sama derajatnya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tokoh Publik Indonesia dan Hatersnya

21 September 2016   20:30 Diperbarui: 22 September 2016   10:01 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setiap tokoh publik biasanya tidak akan pernah bisa dilepaskan dari sikap pro dan kontra. Karena tidak semua kepentingan yang dibawa oleh manusia bermanfaat bagi manusia lainnya. Setiap kelakuan, gerak gerik dan ucapan menjadi bahan yang akan terus menjadi perbincangan orang lain. Oleh karena itu, seringkali dapat dipahami bahwa seorang tokoh publik harus lah mampu mengikuti nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Apabila seorang tokoh publik melanggar ketentuan tersebut, maka dapat dipastikan bahwa haters akan siap untuk menyerangnya.

Haters sendiri berasal dari bahasa Inggris dengan kata dasar hate yang berarti benci. Haters mencoba untuk memposisikan dirinya untuk memberikan respon negatif terhadap segala sesuatu yang mereka tidak sukai. Ada banyak alasan mengapa seseorang memposisikan dirinya untuk menjadi haters. Walaupun alasan haters tersebut kadang-kadang rasional, tetapi banyak juga haters yang tidak habis akal untuk mengkritik walaupun tokoh publik tersebut walaupun mereka tidak melakukan kesalahan apapun.

Di Indonesia, biasanya haters sering bermunculan di dunia maya, terutama di media sosial. Sasaran mereka sering mengarah ke banyak tokoh publik Indonesia. Mereka mengkritik hal dari yang sifatnya objektif hingga mampu menyinggung permasalahan sensitif seperti SARA dan permasalahan pribadi. Berikut adalah tokoh publik Indonesia yang akrab mendapatkan perhatian dari para haters.

1. Jokowi : Jokowi telah cukup akrab dengan para haters sejak mantan Wali Kota Surakarta tersebut mencalonkan diri sebagai Presiden Indonesia di tahun 2014. Jokowi telah melalui serangkaian serangan isu yang memojokkan dirinya dengan motif ingin mempengaruhi opini publik untuk tidak memilihnya dalam pilgub maupun pilpres. Salah satu tokoh haters terkenal untuk tokoh publik ang satu ini adalah Jonru, seorang penulis yang aktif mengkritik Jokowi hingga hari ini.

2. Ahok : Gubernur DKI Jakarta yang satu ini akhir-akhir ini aktif menghiasi lini masa. Segala kegiatan dan pernyataannya selalu menjadi perhatian media. Ahok bertindak tegas terhadap DPRD DKI dan memposisikan dirinya anti korupsi. Namun, menurut pihak haters, Ahok bermain dalam kasus reklamasi Pulau G, Begitu pula dalam kasus skandal RS Sumber Waras, serta kasus penggusuran Kalijodo dan perumahan di sekitar Mesjid Luar Batang, Jakarta Utara. Ahok dianggap pro-pengembang ketimbang pro-rakyat. Tentunya isu yang yang paling kencang adalah Ahok sebagai pemimpin non-Islam. Sosok terkenal dari haters tokoh publik yang satu ini adalah Habib Riziq, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI). Kelompok ini tak ingin Ahok terpilih kembali menjadi Gubernur DKI.

3. Hary Tanoesoedibjo : Bos MNC Group ini akhir-akhir ini semakin disibukkan dengang berbagai kegiatan politik. Setelah menjadi raja media dan konglomerat nasional, Hary Tanoe yang kerap disebut HT memilih masuk dalam politik. Pertama, di Partai Nasdem bersama Surya Paloh. Kemudian bergabung dengan Wiranto di Partai Hanura. Terbaru, HT memilih untuk mendirikan sendiri partai politik yang langsung ia pimpin, bernama Partai Persatuan Indonesia, alias Partai Perindo. Melalui Perindo, HT kerap memainkan isu kesejahteraan rakyat, mulai dari pembagian gerobak UMKM dan safari politik keliling Indonesia. Isu yang dilancarkan oleh para hater HT adalah tentunya terkait dengan isu SARA. Seperti yang ditayangkan oleh media intoleran “PKS Piyungan” melalui headline “Hary Tanoe, di Gereja Jadi Pengkhotbah, di Pesantren Berdandan Mirip Kyai”.

4. Amien Rais : Guru Besar Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Calon Presiden RI pada Pemilu Presiden 2004 tersebut menjadi terkenal di kalangan haters setelah melakukan manuver politik yang kontroversial saat kepemimpinannya sebagai Ketua MPR. Amien Rais yang populer saat gerakan reformasi 1998 menjatuhkan Orde Baru mendapatkan kecaman publik khususnya dari para oposannya setelah mengusulkan Sidang Istimewa terhadap Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada tahun 2001 yang mengakibatkan presiden keempat RI itu dimakzulkan. Padahal, menurut para pembencinya, naiknya Gus Dur menjadi presiden adalah kerja politik dari seorang Amien Rais. ‘Kau yang menaikkan, kau pula yang menurunkan’. Lebih dari itu, Amien Rais juga dianggap tokoh politik yang mencla-mencle, suka berubah-ubah sikap politik.

5. Soeharto : Soeharto adalah salah satu pemimpin bangsa yang akan selalu diingat hingga saat ini. Terlepas dari sisi kontroversialnya, Presiden kedua RI ini mempunyai kontribusi besar untuk pembangunan negara-bangsa selama 32 tahun kepemimpinannya. Tak salah jika ia disebut sebagai ‘Bapak Pembangunan’ Indonesia. Haters membenci Soeharto khususnya menyasar isu G30S/PKI, pergantian kekuasaan yang dinilai sebagai kudeta merangkak, pembunuhan massal anggota dan/atau tertuduh simpatisan PKI, serta berbagai pelanggaran HAM di era rejim Orde Baru. Terakhir tentunya kasus BLBI saat krismon dan kasus terbunuhnya sejumlah mahasiswa dan kerusuhan berbau SARA saat Mei 1998. Sampai akhir hayatnya, Soeharto tak sempat mendapatkan keadilan oleh negara.

6. SBY : Ketua Umum Partai Demokrat tersebut menjadi bulanan-bulan Haters sejak terpilih menjadi Presiden Indonesia yang ke-6. SBY menjadi presiden dianggap ‘berkhianat’ dengan bos-nya sebelumnya, presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri. SBY juga dianggap lamban dan ragu-ragu dalam mengambil keputusan strategis dan kebijakannya kerap disetir oleh negara adidaya. Oleh para haters, SBY juga dianggap mengetahui bahkan terlibat kasus bail-out Bank Century. Terlepas dari semua tuduhan terhadap SBY tersebut, faktanya di era SBY politik nasional menjadi stabil, ekonomi berjalan sangat baik. Indonesia di kala SBY masuk dalam kelompok negera-negara maju, yakni G20.

7. Megawati Soekarnoputri : Megawati adalah ‘Ratu’ bagi para kader PDIP. Tidak hanya dari kader partainya, banyak tokoh publik yang menaruh hormat dan patuh pada arahannya. Karena restu Megawati-lah Jokowi akhirnya menjadi Gubernur Jakarta dan kemudian Presiden RI ketujuh. Haters Megawati sering menuduh sosok Megawati berupaya untuk mengendalikan pemerintahan Presiden Jokowi sehingga menyebutnya sebagai ‘Ibu Suri’. Namun banyak pula yang menuduhnya ikut bertanggun jawab dalam penjualann aset BUMN seperti Indosat ke luar negeri saat menjadi Presiden Indonesia. Mega dianggap sebagai sentra politik dinasti di Indonesia. Namun yang harus dilihat adalah sosok dan karakter Megawati adalah karakter kokoh dan tangguh sebagai pejuang politik Indonesia. Megawati melalui PDIP berhasil melahirkan banyak pemimpin nasionalis dan berprestasi, seperti Jokowi sendiri, Risma di Surabaya, FX Rudi di Solo, Ganjar di Jawa Tengah, Djarot mantan Wali Kota Blitar yang saat ini menjadi Wagub Jakarta, dll. 

Sebagai penutup, haters tidak akan pernah habis. Seorang pemimpin selalu melahirkan pro dan kontra. Seperti  sebuah Pepatah Bilang:"Haters Gonna Hate, No matter How Good You are". Anjing menggonggong, kafilah berlalu. Selama yang anda lakukan benar, benar dan bermanfaat bagi orang banyak, lanjutkan, biar sejarah dan pengadilan akhir yang menentukan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun