Mohon tunggu...
Kirana Kusuma
Kirana Kusuma Mohon Tunggu... Seniman - Pelajar

Seorang perupa asal Kota Bandung yang menyukai menulis sebagai bentuk ekspresi dari pikirannya

Selanjutnya

Tutup

Book

Originals: 9 Sikap Menjadi Seorang Orisinal

28 Januari 2023   08:30 Diperbarui: 28 Januari 2023   08:34 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

6. Balance your life first

Kamu tidak bisa memulai hidupmu sebagai seorang orisinalitas terlebih dahulu. Menyerahkan segala hal berharga dalam hidupmu untuk sesuatu yang memiliki kemungkinan 30% keberhasilan? Atau dalam arti, kurang realistis. Miliki pondasi terlebih dahulu, contoh : pendapatan tetap ataupun posisi yang aman/stabil agar tidak terlalu jatuh jika peluang tersebut gagal. Singkatnya, amankan dahulu hidupmu.

7. Reason to not support your idea

Penilaian kritis itu perlu terhadap diri sendiri. Memulai sesuatu yang baru tanpa menganalisa peluang-peluang buruk yang terjadi sama buruknya dengan memulai sesuatu tanpa strategi. Dengan mempersiapkan kelemahan gagasanmu, kamu akan lebih siap pada hasil terburuk, kegagalanmu. 

8. Do not calm yourself

Ketika dilanda ketakutan maupun perasaan khawatir. Penting untuk tidak membuat perasaan tenang karena ini sama seperti memperlambat laju kendaraan yang kamu naiki. Sebaliknya, manipulasi - buat perasaan takut itu menjadi persaan antusias ataupun emosi positif intens yang lainnya. PIkirkan affirmasi-affirmasi positif dan dampak positif dari perjalanan yang telah dilalui.

9.  Pessimistic on the process

Perasaan pesimis realistis membantu kamu membuka penilaian dan kemungkinan-kemungkinan yang lebih banyak. Perasaan optimis seringkali menutup penglihatan ketika lubang-lubang kekurangan didepan mata. Tapi ingat juga tidak ada alasan untuk merasa lebih pesimis jika itu diluar nalar, jika itu sekedar perasaan belaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun