Sumurboto, Kota Semarang (7/2/2021)   Siapa sangka kalau pandemi ini akan berlangsung cukup lama, dan menelan banyak korban jiwa, bukan hanya dari kalangan masyarakat tetapi juga tim medis dan para dokter yang berada di garda terdepan dalam menangani pandemi covid-19 ini yang tak kunjung usai. Alih-alih tetap waspada kini banyak masyarakat yang semakin jarang mematuhi protokol kesehatan, dan mulai enggan waspada terhadap virus ini, padahal virus ini sangat berbahaya dan mematikan. Himbauan pemerintah untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan melakukan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak) membuat handsanitizer sudah hamper menjadi barang yang tidak pernah lepas dari kegiatan sehari-hari.
Pada kesempatan KKN Tim I 2021 ini melakukan penyuluhan pembuatan handasitizer berbahan dasar daun sirih dan jeruk nipis dengan Ibu-Ibu RT 01 RW 04 Kelurahan Sumurboto. Salah satu upaya pencegahan Covid-19 yaitu dengan menjaga kebersihan tangan dengan menggunakan handsanitizer. Hal ini dikarenakan tangan sering terkontaminasi kotoran maupun mikroba sehingga dengan melalui perantara tangan mikroba akan masuk kedalam tubuh. Pembuatan handsanitizer berbahan alami seperti daun sirih dan jeruk nipis dapat menjadi salah satu alternatif. Kandungan sirih yang telah terbukti secara ilmiah sebagai antibakteri. Kemudian untuk memberikan warna menarik dan mengurangi bau tajam dari daun sirih tanpa mengurangi komposisi kegunaannya maka diberikan ekstrak jeruk nipis.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang terjadi di Wilayah Jawa Tengan khususnya di Wilayah Semarang mengakibatkan sosialisasi pembuatan handsanitizer dilakukan secara terbatas sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Sebelum melakukan kegiatan penyuluhan terlebih dahulu menyebarkan prosur fan pemaparan singkat mengenai pentingnya selalu menjaga kesehatan dan selalu rajin mencuci tangan serta membawa handasanitizer saat berpergian di masa pandemi Covid-19 ini, selain itu juga melakukan penyebaran brosur terkait barang apa saja yang akan digunakan untuk membuat handsanitizer. Adapun barang yang diperlukan adalah daun sirih, jeruk nipis dan aquadest mudah bukan?
Pelaksanaan kegiatan program KKN ini disambut baik dan antusias oleh warga, banyak juga yang bertanya dan tertarik mengikuti demo sosialisasi yang dilaksanakan, "daun sirihnya direbus saja ya mbak?," ujar Ibu Sudirah yang antusias bertanya selama proses pembuatan. Kirana (21) menjelaskan bahwa untuk mendapatkan ekstrak daun sirih dapat dengan cara memasukan 200 ml air masak atau air yang telah dididihkan ke dalam 50 gram potongan daun sirih. Didiamkan sejenak, setelah itu dikukus selama 30 menit dengan api sedang. Baru setelah itu disaring dan didapatkan ekstrak daun sirih.
Selain pengadaan sosialisasi ini tentunya juga dilaksanakan sosiaisasi edukatif inovatif seputar pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan selama pandemi Covid-19 ini, sehingga warga lebih memahami pentingnya menjaga diri saat berada di luar rumah, karena kita tidak akan pernah mengerti siapa saja yang akan bertemu dan bersinggungan, bagaimana kondisi kesehatannya dan paling penting apakah terpapar virus covid-19 atau tidak. Warga di harapkan akan lebih peduli terhadap ksehatan diri sendiri dan keluarga yang setia menunggu kepulangan di rumah, kita tidak mengetahui apakah kita membawa virus hingga ke rumah atau tidak, mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? Sayangi keluarga adalah kunci terbaik melawan virus covid-19 ini mulai dari gugus yang terkecil yaitu keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H