Mohon tunggu...
Kiraman Kamapisa
Kiraman Kamapisa Mohon Tunggu... -

Memperjuangkan Ketauhidan dan Kemanusiaan merupakan perjuangan yang tidak pernah pupus dalam kehidupan manusia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islam dan Muslin Qur'ani

18 Desember 2011   00:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:07 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh : Kiraman Kamaluddin*

Menjadi sebuah keharusan bagi umat Islam untuk selalu meningkatkan keimanannya kepada penciptanya. Meningkatkan keimanan atau populernya disebut ketakwaan adalah merupakan wujud kemusliman sejati oleh seorang umat muslim. Perwujudannya tentu dalam rangkan menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya.

Agama Islam sejak lahirnya, telah menunjukkan semangatnya, bagaimana ia menyelamatkan manusia dari kenikmatan semu yang telah dipraktekkan oleh umat sebelumnya dan bahkan menjadi tradisi Arab pada saat itu. Kenikmatan semu yang ditandai dengan maraknya kejahatan-kejahatan yang merajalela, baik dalam bentuk berdagang yang tidak jujur (mengurangi timbangan), mengubur anak perempuan hidup-hidup karena menganggap bahwa perempuan adalah sebuah aib, menindas kaum miskin (tidak mampu secara ekonomi ataupun fisik) untuk kepuasan pribadi dan masih banyak lagi contoh-contoh lain yang telah menjadi gambaran bangsa Arab sebelum datang Islam.

Makna Islam

Mungkin kalau seorang muslim ditanyai mengenai apa itu Islam? Sang penanya akan mendapatkan jawaban beragam, mungkin ketika orang awam yang kebetulan disodori pertanyaan tersebut akan menjawab : Islam adalah agama yang dibawa oleh nabi Muhammad. Atau pun mungkin kalau seorang siswa (SD,SMP,SMA dan sederajatnya) ditanya, maka ia akan menjawab: Islam itu adalah mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan naik haji bagi orang yang mampu.  Atau seorang mahasiswa yang mendapat pertanyaan tersebut, maka, ia akan berargumentasi bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan manusia untuk selalu saling menghormati, menghargai, memberikan jalan keselamatan dan selalu mengikuti aturan-aturan Allah yang telah digariskan oleh Al-Qur’an dan Hadits.

Tentu, jawaban yang diterima oleh sang penanya tersebut adalah semuanya benar dan bersifat praktis. Namun, hal yang terpenting untuk selalu kita perhatikan bahwa agama Islam yang telah kita anut merupakan agama yang telah mendapat peneguhan kuat dari al-qur’an sebagai nominasi agama pilihan terbaik untuk manusia. Karena ia adalah agama keselamatan, kemanusiaan, kedamaian, ketentraman dan yang terpenting adalah keadilan.

Allah telah meneguhkan Islam sebagai agama pilihan lewat firmannya:

“sesungguhnya agama yang diridhoi oleh Allah SWT adalah Islam”

Secara bahasa (etimologis), kata “Islam” berasal dari bahasa Arab yang berbentuk kata kerja yaitu “aslama-yuslimu-islaaman” yang artinya “selamat”. Dan “islaman” adalah bentuk masdarnya (sumbernya) yang berarti “Keselamatan”. Sedangkan secara istilah (terminologis) Islam berarti adalah peneguhan dalam hati dengan dua kalimat syahadat, mendirikan shalat (baik dalam shalat ataupun diluar shalat), membayar zakat (tentu, tidak hanya pada bulan ramadhan, namun, zakat juga bisa dikategorikan sebagai sedekah, infak dan memberi penghargaan atau hadiah kepada yang membutuhkannya), berpuasa pada bulan ramadhan dengan keimanan dan ketakwaan yang kokoh serta penunaian ibadah haji bagi kaum muslim yang mampu secara materil dan fisik.

Mencermati makna Islam, baik secara bahasa ataupun istilah menunjukkan bahwa peranannya sangat besar bagi kehidupan umat manusia. Islam yang juga merupakan agama yang didakwahkan oleh Rasulullah SAW selama 23 tahun di Mekah dan Madinah. Sepuluh tahun Rasulullah menyeruh umat manusia untuk membebaskan dirinya dari prilaku-prilaku yang tidak sesuai dengan aturan Allah dan aturan manusia yang tidak lagi mengedepankan akhlakul karimah yangmerupakan puncak tertinggi yang seharusnya selalu dipertahankan oleh umat manusia. Faktor keimanan yang juga merupakan poin pertama dalam rukun Islam adalah landasan dasar yang harus diteguhkan pertama kali dalam hati manusia, sehingga imbas keseharian manusia akan selalu diwarnai dengan dimensi-dimensi moralitas ketuhanan dan kemanusiaan.

*Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Sekretaris Jenderal Mukti Ali Institute

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun