Mohon tunggu...
Syafrizal Marajo
Syafrizal Marajo Mohon Tunggu... Jurnalis - I'm the simple man

Haruskah aku gagal menghadapi masalah sekecil ini?

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Eduardo Almeida, "Sang Pesulap" Harapan Semen Padang FC

25 November 2019   12:57 Diperbarui: 25 November 2019   13:18 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapapun pendukung atau suporter Semen Padang FC saat ini, pastilah tak bisa tidur nyenyak. Dalam bahasa yang lebih gaul, sedang galau. Bayang-bayang degradasi yang mengintai tim kesayangan, menjadi momok yang akan selalu menghantui sampai akhir kompetisi Liga 1 2019 ini.

Betul, masih banyak yang optimis tim ini bisa bertahan, tapi sebanyak itu pula yang setengah pasrah, bersiap melihat Kabau Sirah kembali turun kasta ke Liga 2.

Menyisakan enam laga laga, dua kandang dan empat tandang, benar-benar menjadi pertaruhan nasib Semen Padang. 6 laga itu ibaratnya adalah laga
final yang harus dimenangkan.

Ketatnya persaingan keluar dari jurang degradasi, Semen Padang dituntut meraih hasil maksimal, tak peduli hasil kandang ataupun tandang. Minimal, semua laga kandang dimenangkan, sementara di laga tandang bisa mencuri satu poin.

Tugas berat jelas ada di bahu Eduardo Almeida, sang pelatih berpaspor Portugal. Sebagai leader team, sekaligus juru taktik dan startegi, nasib Semen Padang di kompetisi ini akan banyak tergantung pada pria 41 tahun ini.

Sejak mengambilalih tampuk kepelatihan Kabau Sirah, sejatinya ada progres signifikan terlihat pada permainan Semen Padang. Fakta pertama, ditangan Eduardo pertama kali Semen Padang keluar dari dasar klasemen pada pekan ke-22. Ditandai kemenangan atas Persija Jakarta di kandang lawan di pekan ke-22.

Asa seketika melambung, terutama di kalangan fans Semen Padang. Karena langsung nampak bukti tangan dingin Eduardo. 5 laga berujung 3 kali menang dan dua seri, tanpa terkalahkan sejak pekan ke-18. Bahkan pundit sepakbola Indonesia menyebut hasil sebagai progres terbaik tim Liga 1. Cap The Magician pun dirasa cocok disematkan pada lelaki yang satu ini.

Sayangnya, setelah masa bangkit itu tak bertahan lama. Tiga laga berikutnya berujung kekalahan. Bahkan dua diantaranya di kandang, yakni melawan Madura United dan Persipura Jayapura Semen Padang terkapar. Ditambah kalah lawan Arema, membuat Semen Padang kembali ke dasar klasemen.

Sayang memang, jika trend positif usai laga lawan Persija bisa dipertahankan, dengan memaksimalkan lawan Madura United dan Persipura Jayapura, mungkin posisi Semen Padang saat ini sudah sedikit aman dari ancaman degradasi, berada di posisi 13.

Itulah permasalahan terbesar Semen Padang, konsistensi dari pertandingan ke pertandingan yang belum terjaga. Inilah PR terbesar Almeida dalam mengharungi 8 laga sisa.

Lebih khusus lagi, anomali Semen Padang musim ini adalah hilangnya "tuah" bermain di kandang. Sejak awal musim, delapan dari 13 kali kekalahan justru diderita di kandang sendiri. Musim-musim sebelumnya, Semen Padang sangat beken dengan sebutan "jago kandang".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun