KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2
Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa sosial dan emisonal bagi murid tidak bisa dimunculkan dalam pembelajaran baik melalui praktik ataupun secara langsung sehingga kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan membuat keputusan pada murid belum tampak. Setelah mempelajari modul ini, ternyata pembelajaran sosial dan emosional memiliki dampak kesadaran Penuh (mindfullness) dan kesejahteraan psikologis (well being).Â
Artinya, pembelajaran yang berbasis psikologi mampu memahami secara penuh akan kebutuhan dan kodrat murid. Merasakan murid mau dan mampu memberikan control diri dalam bidang sosial dan emosional yang diaplikasikan dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di masyarakat. Hal yang ingin di perbaiki dalam peningkatan emosional dan sosial adalah murid mampu mengiplementasikan dampak pembelajaran sosial dan emosional di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:
- setiap murid memiliki kesempatan untuk menumbuhkan, melatih, dan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional dengan cara yang sesuai dan selaras dengan perkembangan budaya yang dimiliki.Pembelajaran sosial dan emosional terintegrasi dengan mulus ke dalam rangkaian dukungan akademik dan perilaku dengan menyediakan kesempatan untuk memastikan semua kebutuhan murid terpenuhi.
- Pembelajaran akademik yang terintegrasi KSE: Tujuan Kompetensi Sosial dan Emosional diintegrasikan ke dalam konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi akademik, musik, seni, dan pendidikan jasmani
- Pelibatan dan Suara murid: Seluruh warga sekolah menghormati dan meningkatkan berbagai perspektif dan pengalaman murid, dengan melibatkan murid sebagai pemimpin, pemecah masalah, dan pembuat keputusan. Lingkungan belajar di seluruh sekolah dan kelas mendukung pengembangan kompetensi sosial dan emosional, responsif secara budaya, dan berfokus pada upaya membangun hubungan dan komunitas
Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:
bagi murid-murid:
murid sebagai ide pokok pembelajaran, dalam pembelajaran pun mewujudkan pembelajaran sesuai dengan kemauan murid.
bagi rekan sejawat:
terus berusaha membangun kolaborasi dan konsisten dalam menjadi keteladanan bagi semua warga sekolah.
Implementasi pembelajaran sosial dan emosional menunjukkan bahwa pembelajaran tetap harus berpusat kepada murid. Seorang guru telah berupaya menuntun anak mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sejalan dengan filosofi pendidikan yang dimiliki oleh KHD. Membangun kolaborasi sebagai wujud dari peran guru penggerak, visi guru penggerak, dan pembelajaran yang sesuai dengan kodrat dan zaman. Pembelajaran Sosial Emosional membantu seluruh komunitas di sekolah dalam memahami dan mengenali diri serta emosi yang dirasakan oleh masing-masing pribadi sehingga secara sadar penuh berupaya mengontrol diri dalam menerapkan budaya positif yang ada disekolah. Iplementasi pembeljaran sosial emosional membantu guru dalam melakukan identifikasi kebutuhan belajar yang dimiliki oleh murid terkait kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid.
Sebagai pendidik dan tenaga kependidikan yang memilih untuk menjadi pendidik, yang mendampingi murid di sekolah sepanjang hari, kita patut memikirkan bagaimana menuntun mereka untuk mencapai kodratnya, bagaimana membimbing mereka agar dapat mengeksplorasi dan mengaktualisasikan seluruh potensi dalam dirinya setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat, hingga dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaannya.