media berita daring berbanding lurus dengan respon warga Twitter atau X. Setelah mencocokkan berita daring yang dihasilkan oleh media dengan angka konsumen paling tinggi, dengan respon masyarakat terhadap isu nasional paling populer, ditemukan bahwa terdapat kesamaan sentimen diantara keduanya.
Analisis sentimen terhadapPenelitian ini dilakukan dengan melakukan crawling data di platform Twitter atau X dengan periode waktu tertentu untuk bisa menjaring seluruh percakapan tentang isu yang dikehendaki peneliti. Dalam hal ini, peneliti menggunakan isu pelecehan seksual di pondok pesantren Jawa Timur sebagai top isu atau isu yang paling populer di tahun 2022 dan melacak media online dengan tingkat konsumsi tertinggi di tahun yang sama. Crawling data dilakukan dengan menggunakan beberapa keyword yang berkaitan dengan isu untuk menspesifikkan penggalian data
Hasilnya ditemukan bahwa media berita daring memiliki jaringan paling besar dalam hasil visualisasi analisis big data, artinya ada banyak yang me-retweet berita-berita dari media tersebut. Sementara itu, ketika media paling populer disandingkan dengan isu paling populer di tahun yang sama, terdapat jaringan yang terkoneksi dengan hasil analisis sentimen yang sama, sentimen negatif. Hal ini menunjukkan bahwa, produk berita yang dihasilkan oleh media dengan sentimen tertentu dapat memicu respon publik dengan sentimen serupa.
Penelitian ini penting untuk diketahui untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang adanya disinformasi dan manipulasi sehingga dapat lebih kritis dalam menerima informasi, juga mendorong media berita daring untuk menjunjung tinggi etika jurnalisme terlebih semakin meningkatnya konsumsi media daring di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H