Mohon tunggu...
Kintan Lestari
Kintan Lestari Mohon Tunggu... -

I'am study historical at University of Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Sukarnoisme Ideal

12 Maret 2014   19:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:01 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul: Sukarno Muda: Biografi Pemikiran 1926—1933

Penulis: Peter Kasenda

Penerbit: Komunitas Bambu

Tahun Terbit: 1 April 2010

Tebal: 168 halaman

Sebagai seorang pemimpin yang terkenal dengan ideologi Nasakom dan Marhaenisme-nya, orang-orang tentu akan bertanya, hal apa yang melatarbelakangi pemikiran Sukarno yang pada akhirnya memunculkan kedua ideologi tersebut. Di awal buku, dikisahkan latar belakang pendidikan Sukarno telah mempertemukannya dengan orang-orang dengan berbagai pemikiran. Pertemuannya dengan orang-orang Sarekat Islam membuat jalan menuju dunia politik terbuka.

Sukarno mendirikan Algemeene Studie Club. Sukarno muda saat itu bertemu dengan petani bernama Marhaen yang mempunyai peralatan pertanian sendiri, namun hidupnya miskin. Inilah yang memunculkan paham Marhaenisme. Paham ini ia ciptakan untuk melawan kekuasaan kolonialisme yang menganut imperialisme yang menjadikan petani-petani hidupnya serbapas. Munculnya kaum marhaen ini merupakan awal perubahan bagi orang-orang kecil yang tertindas karena Sukarno sendiri tidak membatasi kaum marhaen ini hanya dari golongan petani, tetapi juga dari golongan buruh, nelayan, sampai pengusaha.

Munculnya kaum marhaen ini menunjukkan bahwa Sukarno ingin merangkul semua golongan yang tertindas untuk meningkatkan kesadaran nasionalisme mereka. Oleh karena itu, ia menciptakan konsep yang dianggap dapat mempersatukan semua jawaban atas permasalahan yang terjadi di Indonesia, yaitu konsep Nasakom.


“... Sukarno menghimbau [sic!] masing-masing aliran, mengajak mereka untuk...bekerja sama. Sukarno menegaskan bahwa ketiga aliran pemikiran tersebut mempunyai tugas mengusahakan kesatuan, tujuan Indonesia Merdeka [sic!] dan musuh yang sama, Belanda,” (hlm. 25).

Banyak penulis asing dan lokal yang menjadikan Sukarno sebagai bahan penelitiannya. Mereka mengungkapkan banyak hal, mulai dari masa kecil Sukarno sampai akhir hayatnya. Peter Kasenda menemukan satu lahan permasalahan yang dapat dikaji oleh para sejarawan mengenai Sang Pemimpin Besar Revolusi ini. Kasenda mengkaji bahwa pemikiran politik Sukarno dibentuk oleh lingkungan sekitarnya. Buku ini merupakan skripsi Peter Kasenda. Oleh karena itu, buku ini pastilah sudah melalui berbagai pertanyaan dari para penguji skripsi dan isinya sudah pasti dapat dipertanggungjawabkan oleh sang penulis karena merupakan hasil penelitiannya. Selain itu, buku ini juga dilengkapi keterangan dari penulis tentang istilah-istilah dalam bahasa Belanda agar orang awam yang membaca buku ini dapat mengerti maksud istilah tersebut. Sayangnya, dari sekian banyak pendapat yang dicantumkan Kasenda, sama sekali tidak dicantumkan pendapat dari orang-orang terdekat Sukarno. Memang, hal tersebut menjauhkan buku ini dari kesan subjektif. Namun, menurut saya, agaknya sebuah biografi yang baik perlu juga menampilkan pendapat atau cerita dari orang-orang terdekat yang masih hidup. Hal ini sekaligus juga untuk menunjukkan sosok Sukarno yang dikenal oleh orang-orang terdekatnya dan juga dikenal oleh orang-orang banyak (masyarakat).

Sebagai biografi, buku ini baik untuk dinikmati, bahkan oleh orang awam sekalipun, karena bahasanya yang mudah dipahami. Selain itu, buku ini, tidak seperti buku lainnya, menampilkan sosok Sukarno muda, sebelum semua peristiwa-peristiwa besar yang dialaminya sebagai Presiden RI. Sukarno merupakan sosok yang sampai saat ini masih menarik perhatian para sejarawan untuk mengungkapkan sejarah dirinya.


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun