Mahasiswa IPB yang sedang melaksanakan kegiatan KKNT menggelar sosialisasi tanggap bencana kepada siswa/siswi di SDN 2 Girijaya, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi pada Senin (20/07/2023).
Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa IPB memberikan informasi dan pemahaman kepada para siswa mengenai pentingnya menjaga lingkungan untuk mencegah terjadinya bencana alam yang diakibatkan oleh manusia salah satunya adalah tanah longsor. Kondisi alam Desa Girijaya yang berkontur miring  karena terletak di kaki Gunung Halimun Salak menjadi salah satu alasan diadakannya sosialisasi tanggap bencana.
Sosialisasi dilakukan dengan metode story telling menggunakan boneka tangan untuk lebih menarik perhatian para siswa sekolah dasar yang diisi beberapa materi seperti definisi bencana alam terutama tanah longsor, penyebab tanah longsor, pencegahan tanah longsor dan upaya penyelamatan diri saat terjadi tanah longsor.
Sosialisasi disambut baik oleh para guru dan kepala sekolah SDN 2 Girijaya juga turut memberikan sambutan pembuka sebelum dimulainya sosialisasi. Para siswa sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi baik dalam sesi story telling ataupun sesi diskusi.
Reynata, Ketua kelompok mahasiswa KKN Desa Girijaya mengatakan, sosialisasi ini dilakukan kepada 70 siswa/siswi SDN 2 Girijaya mulai dari kelas 4 sampai kelas 6 untuk membangun kesadaran sedari dini tentang bencana alam.
"Sosialisasi tanggap bencana ini bertujuan agar siswa/siswi mengetahui penyebab, pencegahan dan upaya penyelamatan diri terutama saat terjadi bencana alam tanah longsor, Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, dapat menambah wawasan bagi anak-anak khususnya di SDN Girijaya 2 terhadap kegiatan tanggap bencana ". Ujar Reynata mahasiswa fakultas Peternakan IPB, Senin 10 Juli 2023.
Setelah melakukan kegiatan sosialisasi tanggap bencana, untuk menghibur siswa siswa dilakukan pengenalan permainan tradisional. Terdapat 2 jenis permainan tradisional yang dikenalkan yaitu bakiak dan bebedilan. Permainan dilakukan secara berkelompok dengan membuat tim yang terdiri dari 7 orang, 6 orang akan bergantian melakukan permainan bakiak dan 1 orang bermain bebedilan. Untuk memenangkan pertandingan, pemain bebedilan harus mengenai target yang telah dibuat dari botol bekas.Â
Reporter : Kintan Alifioni
(Mahasiswa Institut Pertanian Bogor)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H