Banyak suka dan duka yang dialami anak kos, namun juga ada hikmah di dalamnya. Dengan  hidup di perantauan yang  jauh dari keluarga membuatnya menjadi lebih mandiri dalam mengatur segala urusan. Termasuk saat buka puasa selama bulan Ramadan seperti ini, harus bisa membuat kreasi makanan yang istimewa.
Istilah istimewa di sini bukan berarti harus memilih menu makanan yang enak dan mahal, tetapi dengan harga terjangkau namun tetap memenuhi unsur gizinya. Bisa mencakup unsur empat sehat lima sempurna. Meskipun sebenarnya bisa saja mencari makanan yang enak dan mahal, tetapi khawatirnya, jatah uang tidak sampai akhir bulan.
Seperti yang saya alami saat kos dulu, untuk urusan makan, saya selalu  memasak nasi sendiri. Untuk sayur dan lauk-pauk, biasanya membeli matang ke warung makan dekat kos. Â
Masak sendiri ini saya lakukan sejak mulai kos pertama kali sampai lulus kuliah. Meski terasa berat dan lebih ribet, tetapi tetap saya lakukan, karena apabila dihitung secara matematis menjadi lebih hemat. Jatah makan satu hari, apabila jajan di warung, bisa dipakai dua atau tiga hari apabila masak sendiri. Uang sisa jatah makan ini, bisa dialokasikan untuk biaya fotokopi materi kuliah atau lainnya, sehingga tidak perlu tambahan jatah dari orang tua.
Yang paling mendebarkan dan harus putar otak itu apabila datang bulan Ramadan. Karena biasanya bagi orang yang berpuasa itu, saat berbuka pinginnya yang seger-seger dan lebih enak dari biasanya. Strategi yang saya lakukan adalah untuk urusan sayur dan lauk, membeli bahan mentah dati pasar lalu dimasak sendiri di kos-kosan.
Berikut ini salah satu hasil kreasi makanan berbuka puasa saya sebagai anak kos, yang rasanya tetap istimewa dan tidak kalah dengan sayur yang beli dari warung makan.
Takjil Pembuka Puasa
Â
Sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, agar saat buka puasa menggunakan yang manis-manis, saya bikin es cendol. Terkadang saya juga bikin teh manis apabila pingin yang panas,
Adapun cara pembuatan es cendol  sebagai berikut :