TELEPON MISTERI
Saya mendengar bunyi telepon berdering, ternyata hp milik suami saya yang berbunyi. Suami saya sedang mandi, dan saya tidak berani mengangkatnya, akhirnya saya biarkan hp itu berbunyi dan berhenti sendiri. Namun beberapa menit kemudian bunyi lagi, lagi, dan lagi. Lalu saya mendengar “Sayang, tolong angkat dong! Bilangin saya lagi mandi!” perintah suami saya.
Saya melihat beberapa nomor, tidak ada namanya. Lalu saya menekan tombol hijau dan saya mendengar “Ko ga diangkat-angkat sih, sayang? Ngapain aja? Kesel tau? Katanya datang jam 8, sekarang dah jam berapa, tau? Emang binimu ga ngizinin pergi ya?......”suara perempuan didalam telepon terus nyerocos tanpa henti, lalu saya langsung melempar tuh hp dihadapan suami saya yang baru aja keluar dari kamar mandi. #Hancur deh hp-nya#
“Ada apa sayang? Ko marah? Emang siapa yang telepon?” kata suami saya sambil memunguti bagian-bagian hp yang hancur berantakan diatas lantai.
“kurang apa sih Mas, saya ini? Ko masih mencari wanita lain” kata saya sambil menangis
“wanita lain? Sayang, saya ga pernah mencari wanita lain. Sampai saat ini di hati saya cuma dua wanita dan suatu saat nanti kemungkinan bertambah ” kata suami saya dengan nada santai dan tenang sekali, tetapi membuat saya menangis semakin kenceng. Lalu saya menampar mukanya.#plak-plak-plak…….#cukup ah, kasihan jangan banyak-banyak#
“kamu bilang dua wanita dan mau nambah? Kurang ajar, brengsek, munafik, bajingan, saya benci kamu, benci, benci, benci deh “ kata saya sambil berteriak-teriak.
“Sayang, dengar dulu deh penjelasan Mas-mu yang ganteng ini!” katanya lagi sambil tersenyum. #dah ditampar dan dimaki-maki ko masih tetap senyum. Di dunia nyata ada ga ya yang seperti ini#
“Saya ga mau denger penjelasanmu! Kamu pulangkan saja saya ke rumah orang tua saya!” kata saya dengan nada sinis. Lalu dia menutup mulut saya dengan tangannya dan tangan satu laginya menggenggam jemari saya.
“Sayang, dua wanita dalam hidup saya yaitu ibu saya dan istri saya yang paling cantik dan suka ngambek ini.(sambil mencolek hidung saya). Dan kemungkinan bertambah jika kita memiliki putri-putri yang cantiknya kaya kamu tetapi semoga tidak ngambek-kan kaya kamu.” Katanya sambil tersenyum disertai tawa kecil.
“Lalu siapa wanita yang telepon tadi, pake manggil sayang segala?”
“yuk kita telpon nomor yang tadi, yang membuatmu marah!” katanya. Lalu Dia membetulkan hp-nya dan oh oh oh. Nomor yang tadi telpon hilang.
“Apakah sayang masih ingat siapa namanya?” tanya suami saya.
“Tidak ada namanya, cuma nomor.” Jawab saya.
“Masih ingat nomornya?” tanyanya lagi dan saya menggelengkan kepala.
“Lain kali kalau ada telpon masuk dan ga ada namanya, jangan langsung percaya! Tanyakan dulu siapa namanya dan mau mencari siapa! Kemungkinan salah sambung.” Kata suami saya dan saya langsung meminta maaf. #Dah sampai disini aja. Ga perlu diceritain gimana caranya meminta maaf DAN SELANJUTNYA TERSERAH ANDA!#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H