Di sekolah saya ada kegiatan "propela" di mana siswa diberi kesempatan untuk menjual barang atau makanan yang mereka buat sendiri. Saya dan kelompok saya, memutuskan untuk ikut serta kali ini. Setelah berpikir matang, ia memilih untuk menjual gado-gado.Â
Pada malam sebelum selebrasi, saya dan kelompok saya dibantu ibunya Wildan untuk membuat gado-gado. Pagi-pagi sekali, saya dan teman-teman saya membawa semua dagangannya ke sekolah bersama meja kecil dan beberapa dekorasi sederhana untuk menarik perhatian.
Ketika selebrasi dimulai, teman-teman dan guru-guru langsung tertarik dengan aroma gado-gado yang saya jual. Dalam waktu singkat, beberapa porsi gado-gado pertama terjual. kelompok saya memasang harga yang terjangkau, namun tetap memberinya keuntungan.Â
Saya tak menyangka, namun dalam dua jam pertama saja, dagangannya hampir habis. Â
Setelah semuanya selesai, saya menghitung keuntungannya. Ternyata, dari modal yang ia keluarkan untuk bahan-bahan, ia berhasil memperoleh dua kali lipat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H