Berbicara mengenai islam dan pancasila sering dikaitkan keduanya memeliki kontras perbedaan apalagi sering diposisikan saling bertolak belakang. Tentu saja islam dan pancasila berbeda. islam adalah sebuah agama yang didalamnya termuat aturan aturan yang dilandasi dengan kitab dan hanya dianut dan diakui oleh kaum muslim saja sedangkan pancasila adalah sebuah ideologi yang menjadi  panutan atau dasar negara indonesia yang rakyatnya dari berbagai agama, suku, ras dan etnis. mereka wajib patuh dan mengakui adanya pancasila sebagai landasan mereka. Namun islam dan ideologi pancasila adalah dua hal yang sama sama menjadi anutan atau dasar  masyarakat dalam hal mengatur kehidupan, bagaimana tidak islam adalah agama rahmatanlil'alamin yang mana didalam islam mengajarkan ilmu ilmu atau aturan untuk menjalan kan berbagai cara berkehidupan yang baik  dan pancasila juga suatu paham yang didalamnya bertujuan untuk mengatur atau sebagai acuan masyarakat atas tindakan mereka untuk menjunjung tinggi nilai nilai perdamaian dan menciptakan keadaan yang sejahtera bagi seluruh umat beragama.. Banyak tokoh yang mengatakan bahwa Pancasila adalah cerminan dari nilai nilai keislaman. Hal tersebut dapat dibuktikan dari poin poin sila pancasila itu sendiri.
Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama ini sangat mencerminkan agama islam yang mana arti dari sila ini adalah mengakui bahwa tuhan adalah esa atau satu. Tidak ada yang menandingi dan menyamainya. Dalam surah Al Baqarah dijelaskan bahwa "dan tuhan kamu itu adalah tuhan yang maha esa. Tidak ada tuhan melainkan dia yang maha murah dan maha penyanyang". Jadi islam percaya bahwa tuhan hanya satu yaitu cerminanan dari sikap ketauhidan kita kepada Allah SWT. Pada intinya semua agama mengajak pada kebaikan dan saling keesakan atas tuhannya masing-masing. Semua jenis agama diakui diindonesia. Dan indonesia pun juga mengakui atas agama agama tersebut.
Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
DiIslam sangat mengutamakan keadilan sebagaimana yang telah disabdakan pada surah Ar Rahman yang artinya "tegakanlah timbangan dengan keadilan dan jangan kamu sekali kali berlaku curang dalam timbangan". Keadilan tetap menjadi tuntutan utama oleh rakyat dengan adanya keadilan pastinya rakyat merasa mendapat hak yang sama untuk itu keadilan sering menjadi topik atau bahkan menjadi satu masalah yang diperjuangkan keras oleh setiap manusia. Begitupun adab. Adab adalah etika dan sopan santun yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Adanya adab menjadi tanda bahwa orang tersebut memiliki ilmu dan agama yang menjadi benteng atas apa yang dilakukan. Jadi tidak boleh sembarangan dalam bertindak semua sudah ada aturannya.
Sila ke Tiga: Persatuan Indonesia
Siapa yang tidak mengakui bahwa indonesia adalah negara yang beragam. keberagaman diindonesia sudah tidak bisa terhitung lagi jumlahnya. Â Perlu adanya sikap untuk mendorong persatuan agar terciptanya kerukunan antar masyarakat. Tidak mudah untuk membuat orang orang yang beragam untuk satu pemikiran namun terciptanya suatu keadaan yang damai adalah pencapaian yang hebat dengan didukung adanya toleransi persatuan akan terbentuk dan nyata adanya kesejahteraan.
Sila ini juga tergambarkan pada islam dan dibuktikan Dalam surat Al hujurat yakni, Â "wahai manusia! Sungguh kami telah menciptakanmu dari laki laki dan perempuan . kemudian kami jadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku agar kamu saling mengenal"
Sila ke Empat: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Agama islam sudah menegaskan bahwa islam adalah agama yang mengutamakan kemaslahatan umat maka dari itu islam sangat mengutamakan musyawarah dalam hal yang menyangkut keputusan bersama, untuk apa? Yaitu untuk menjaga agar kesatuan tetap utuh dan keputusan bisa diterima oleh pihak pihak yang bersangkutan. Musyawarah sering menjadi cara untuk pemilihan keputusan salah satunya yaitu pemilihan pemimpin. Menjadi kemauan semua orang untuk memiliki pemimpin yang bijakksana yang memikirkan kedepan atas kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Untuk memiliki seorang pemimpin yang baik perlu adanya kesepakatan dalam pemilihannya yaitu dengan musyawarah mufakat, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengutamakan rakyat diatas kepribadiannya sendiri pemimpin yang selalu mendengar aspirasi rakyat dan berfokus untuk menyejahterakan rakyat.
Sila ke Lima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Bangsa Indonesia