Salah satu dosen prodi Ekonomi Syariah Universitas Pamulang Khodijah menjelaskan materi Hadits yang sebagai sumber hukum islam kedua setelah Islam kepada mahasiswa fakultas Ilmu Ekonomi Syariah Universitas Pamulang (Eksyar - Unpam) pada sabtu (10/05/2024) di kampus II Unpam Viktor Gedung A Lantai 5 Ruang 526 Jl. Puspitek Raya no. 10, Serpong, Tangerang Selatan. Dengan harapan agar mahasiswa menjauhkan diri dari perzinahan yang akan menyeret mereka ke dalam kerugian dunia serta akhirat.
Dalam Penjelasannya, bahwa mahasiswa ekonomi syariah dalam Pendidikan agama islam tentang perzinahan memiliki dampak buruk terutama kepada para remaja khususnya mahasiswa.
"Tujuan diadakannya pembelajaran pendidikan agama islam salah satunya adalah untuk memahami dan mempelajari tentang perzinahan di dunia serta kerugian apa saja yang akan manusia dapatkan di dunia maupun di akhirat" Jelasnya .
"Selain itu, tujuan mata kuliah dari pendidikan agama islam adalah untuk memahami apa saja yang akan kita dapat jika kita melakukan perbuatan yang merugikan itu" Lanjutnya.
"Dalam Islam laki-laki dan perempuan tidak boleh saling berpegangan tangan atau bahkan melakukan hal-hal yang lebih dari itu. Contohnya seperti pacaran, melakukan hal maksiat dan lain-lain.
Khodijah juga menjelaskan, dalam pembelajaran pendidikan agama islam bahwa Melakukan hal maksiat semacam itu akan menimbulkan kerugian di dunia yaitu seperti tidak ada harga dirinya, menjadi gunjingan tetangga, mempermalukan keluarga serta bisa saja membuat para pezina tertular penyakit menular sedangkan kerugian di akhirat adalah pezina akan dilaknat oleh Allah SWT bukan hanya itu saja para pezina akan dilemparkan ke dalam api neraka yang sangat panas lalu para pezina akan hidup kekal di neraka.
"Ada pula kerugian bagi para pezina jika anak nya lahir maka Anak hasil perzina dinasabkan pada ibunya, bila anak itu perempuan, jika sudah dewasa ingin menikah, maka walinya bukan bapak biologis nya, akan tetapi memakai wali hakim, karena anak hasil perzinaan tidak memiliki wali. Bahkan Ayahnya tidak memiliki kewajiban untuk menafkahi anak hasil zina tersebut. Itulah kerugian jika berzina" jelasnya.
"Maka dari itu kita harus menjauhkan diri dari perbuatan perzina karena itu akan merugikan diri kita beserta keluarga bukan hanya terkena penyakit tetapi Allah mengutuk perbuatan manusia itu" tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
