Mau mengakhiri polemik soal Freeport...? Atau mau membalas perlakuan Ma'ruf Syamsuddin dan Sudirman Said ke Setya Novanto...? Sudahlah, sekarang Golkar segera keluarkan statement untuk menolak Izin Tambang Freeport pada 2021 nanti. Apapun yang terjadi, jika Anda yang ada di Golkar konsisten  dengan statement tersebut, menggulirkannya di parlemen melalui pansus, dan membukanya di hadapan publik, pastilah akan membuat pemerintah, khususnya Freeport dan Kementerian ESDM ketar-ketir. akibatnya adalah persepsi publik akan terbalik 180 derajat dan membuka topeng siapakah sebenarnya ngebet memperpanjang izin Freeport.Â
Kalian yang ada di Golkar tahu persis bahwa pemerintah, dengan kondisi seperti sekarang, pastilah sangat sulit untuk tidak memperpanjang Izin Freeport. taruhannya sangat besar. Kalian tahu persis bahwa Freeport bukanlah perusahaan biasa. Ia didukung secara politik oleh USA. Dan itu berarti akan ada tekanan oleh USA bila pemerintah RI ada gelagat untuk tak lagi memberikan Izin Tambang ke Freeport. Dan kalian tau bahwa tekanan USA bukanlah pepesan kosong, ia pasti berimplikasi luas terhadap negara.
Bahkan tanpa campur tangan USA pun, kalian tahu bahwa ada resiko ekonomi, sosial, dan politik yang cukup besar bila Freeport tak lagi mendapatkan Izin Tambang. Kalian tentu tahu bahwa sampai saat ini pemerintah bahkan tak punya skenario jika sekiranya Freeport dihentikan. Bagaimana perlalihannya, bagaimana dengan pekerja selama masa peralihan, Jika Freeport menarik seluruh Teknologi pengolahannya, siapkan negara dengan teknologi baru? Bahkan untuk membuka kilang baru saja, pemerintah tidak siap dengan alasan teknologi. Tentu dengan tambang sekelas yang dikelola freeport jauh lebih tidak siap. Ini semua akan memukul balik pemerintah jika Golkar tiba-tiba mengambil posisi menolak Izin Freeport.Â
Alasan Golkar cukup kuat. Jokowi, meskipun tidak sepenuh hati, ragu-ragu pula, beberapa kali memberikan statemen yang dibaca sebagai signal untuk tak lagi memperpanjang Freeport. "Kami sepakat dengan Bapak Presiden, bahwa demi kedaulatan ekonomi, bahwa tanah dan air harus dikuasai oleh negara untuk kepentingan rakyat, maka Golkar mengambil sikap untuk menolak pemberian Izin Tambang kepada perusahaan asing". Statement tersebut cukup membuat Sudirman Said pusing tujuh keliling dan akan melobi kiri kanan agar upayanya memberikan Izin kepada freeport tidak gagal. Statement itu juga akan membuat pemilik Freeport menjadi berbalik marah ke Ma'ruf Syamsuddin.
Dengan satu statement itu saja, sakit hati kalian pada SS dan MS terobati. dampaknya adalah terbukanya topeng-topeng para pemburu rente sebenarnya. Bonusnya adalah berbaliknya persepsi publik yang terlanjur melihat Golkar, lewat Setya Novanto bermain-main untuk Freeport.
Episode MKD menjelang purna tayang, Kami tunggu episode Pansus
cobalah...!
Â
Baca JugaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H