Ibu, ijinkan aku meliburkan kelas demi rakyat
Bapak, jangan cari aku bila tak pulang dengan segera
Kekasih, jangan risaukan aku yang ikut barisan orang-orang resah
Berada di depan masa demi masa depan.
Kosongkan kelas, kelas di jalan, berbagai kelas sosial kumpul
Berkumpul, satukan obor, pagelaran demonstrasi dimulai.
Akademia dari segala penjuru datang, menuju sudut masalah yang sama
Berbekal bara semangat, dan restu orang tua.
Reformasi dikorupsi, dua preman trias politica berseri
Undang-undang konyol bermunculan, rakyat terbebani
Eksploitasi sumber daya marak, ibu pertiwi kian sedih
Bahala kemanusiaan bermunculan, rakyat timur menjerit
Kebebasan dikebiri, neo orba akan lahir kembali
Hutan dibakar, asap meracuni seluruh entitas yang hidup.
Ibu, bapak, biarkan aku menuntut persoalan pelik itu
Aku berjanji statusku sebagai maha sisa akan segera rampung
Biarkan aku bergabung dalam masa yang baru bangun itu
Agar kelak, penguasa ingat akan janji-janjinya
Agar wakil rakyat benar-benar layak mewakili kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H