Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Saudaraku yang dimuliakan Allah ! apa kabar hari ini ? kembali kita bersua dengan hari senin. Hari yang konon jadi momok menakutkan. Yups, menakutkan bagi para pemalas. Karena di hari ini yang kemarin libur sekolah harus sekolah lagi. Yang sekolah di kampus harus kuliah lagi. Yang kerja ya kerja lagi. Ini hari yang tidak menyenangkan bagi barisan para pemalas. Ingat ! bagi pemalas !. Sebaliknya, bagi mereka bersemangat tinggi, Senin sama dengan hari-hari lain. Ia merupakan karunia Tuhan yang harus dimanfaatkan dengan optimal. Diisi dengan hal-hal positif. Merekalah orang-orang yang bersyukur. Semoga saya dan saudara sekalian termasuk golongan hamba-hamba-Nya yang bersyukur. Aamiinn ya rabbal ‘alamin.
Ketahuilah saudaraku, tidak ada istilah “ kebetulan ” dalam hidup. Semua yang terjadi di atas permukaan bumi telah diatur oleh Allah sejak zaman azali. Kenapa kita lahir di Indonesia ? kenapa saya terlahir kurus ? kenapa anda masih jomblo sampai detik ini ? semuanya sudah diatur oleh Yang Maha Mengatur. Saya bisa menulis di blog ini pun bukan kebetulan, kebetulan punya kuota terus nge-post gitu ? begitu juga dengan saudara yang mampir ke blog sederhana ini, bukan karena kebetulan meski bisa jadi awalnya iseng-iseng belaka. Dan dalam setiap ketetapan Allah yang sering kita namakan “kebetulan” itu tersimpan jutaan hikmah. Kebaikan demi kebaikan yang hanya bisa kita nikmati dan rasakan jika mensyukurinya. Fabiayyi alaa irobbikuma tukazziban ? Nikmat Tuhan yang manakah yang hendak kau dustai ? awali hari ini dengan bersyukur, saudara. Memasang niat yang baik pun termasuk salah satu cara bersyukur.
Saudaraku seiman seakidah yang dirahmati Allah. Kita semua tahu hidup di dunia ini tidak abadi. Ada hari dimana kita lahir dan menangis. Ada pula waktu kita harus kembali dan membuat orang-orang tersayang kita menangis. Karena itulah, bagi orang-orang beriman, mereka akan berusaha sekuat tenaga agar apa yang mereka lakukan, apa yang mereka perbuat, apa yang mereka katakan tidak menjadi sia-sia. Mereka selalu berharap setiap langkah, detak jantung, pun juga desah nafas terhitung sebagai ibadah. Kenapa ? karena kita adalah manusia berlumur dosa. Tidakkah kita malu, sudah tahu banyak dosa tapi masih malas-malasan dalam ibadah ? apakah kita lupa betapa Allah sayang sama kita namun kita kerap acuh terhadap perintah-Nya ? kita tahu Allah mencintai kita tapi malah kita lakukan apa yang dilarang-Nya ? dimana rasa malu kita kepada-Nya ? sungguh dosa yang menggunung dan gemerlap dunia telah membutakan hati untuk mengingat-Nya. Merenungi pemberian-Nya. Menafakuri ciptaan-Nya. Astagfirullahal adzim.
Allah Maha Baik pada hamba-Nya. Selain memberikan anugerah berlimpah, Ia juga memberi kita wadah untuk beribadah. Baik yang wajib juga sunnah. Ada ibadah harian, seperti solat lima waktu, solat tahajjud, duha, witir, qobliyah ba’diyah, dan lain-lain. Juga ibadah mingguan macam solat jum’at. Ada pula ibadah bulanan, puasa yaumul bidh, puasa 3 hari di pertengahan bulan hijriyah. Juga ibadah tahunan, hari raya idul fitri dan idul adha. Termasuk ibadah puasa ramadhan dan ibadah haji.
Ibadah-ibadah tersebut memiliki mekanisme dan waktu pelaksanaan. Solat ada waktunya. Puasa ada bulannya. Jum’at ada harinya. Tahajjud ada malamnya. Duha ada waktu antara siang dan paginya. Bahkan ibadah haji ada tempatnya. Di Makkah. Gak bisa saudara menunaikan ibadah haji di Jakarta. Tawaf mengelilingi bundaran HI. Lempar jumroh di Monas. Gak bisa. Ibadah haji sudah ada tempatnya. Pun juga dengan ibadah menikah, ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi.
Tapi ada satu ibadah yang begitu fleksibel, saudara-saudara. Ibadah ini bisa dilakukan kapanpun, dimanapun, oleh siapapun, dan dalam keadaan apapun. Fleksibel bukan berarti ibadah ini tidak bernilai agung, tidak sama sekali. Malahan ibadah ini menjadi ibadah yang sangat mulia disisi Allah. Karena ibadah ini adalah ibadah mengingat Allah, dzikrullah. Zikir kepada Allah SWT.
Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Allah SWT bersalawat kepada 3 golongan. Salawat dari Allah memiliki makna Allah memberikan rahmat dan ridho-Nya. 3 golongan itu adalah : golongan para rasul, golongan orang-orang yang bersabar kala menghadapi musibah, dan golongan orang-orang yang senantiasa menjaga dzikir baik di lisan maupun hatinya.
Karena itu kita dianjurkan memperbanyak salawat kepada nabi. Usahakanlah dalam sehari baca seratus salawat. Masing-masing 20 salawat sehabis solat fardhu. Tapi kalau bisa 100 salawat sekali duduk semakin baik. Makin banyak makin berkah. Atas dasar itu pula kita diperintahkan bersabar kala menghadapi musibah. Karena orang yang bersabar dekat sekali dengan rahmat dan ridho Allah. Apa gunanya kaya tapi dilaknat ? apa gunanya tampang ganteng cantik elegan tapi Allah murka ? lebih baik sederhana bahkan kekurangan tapi Allah ridho pada kita.
Saudara-saudara, sebagaimana yang diuraikan diatas, dzikir ibadah fleksibel. Dimanapun dan kapanpun bisa kita lakukan. Yang menjadi permasalahan adalah kita mau apa gak mengamalkannya ? lagi OTW ke suatu tempat isilah dengan dzikir, menunggu antrian isi juga dengan dzikir. Kala gabut melanda perintahkan lisan untuk berdzikir, syukur-syukur hati bisa mengikuti. Di sela-sela bekerja atau belajar sempatkan pula berdzikir. Bahkan sebelum tidur berdizkirlah sampai engkau ketiduran. Indah bukan kalau kita ketiduran dalam keadaan berdzikir ? malaikat pun ikut tersenyum menyaksikan kita terlelap bersama dzikir yang terucap. Daripada ketiduran megang smartphone, nonton TV, atau stalking linimasa mantan gebetan, lebih baik ketiduran dengan cara yang varokah, kan ? insyaAllah dzikir itu yang akan menjadi perantara ridho dan rahmat Allah menyelimuti kita dalam tidur.