Akan tetapi, pertandingan hari ini bukan sekedar FIFA matchday biasa. Suporter Indonesia tidak berharap Asnawi dkk bisa mengalahkan Argentina. Kita tidak senaif itu. Sebagian besar kita hanya berharap bisa melihat Lionel Messi dan skuad juara dunianya secara langsung.Â
Dia main hanya 15 menit pun tak mengapa. Animo suporter bola di Indonesia begitu besar dan massif. Seluruh dunia mengetahuinya. Namun, sayang, sepertinya aspek ini tak menjadi pertimbangan Luis Scaloni.Â
Begitu juga dengan Messi. Messi dihadapkan pada 2 pilihan; mengambil jatah istirahat dan liburan yang diberikan pelatih atau tetap terbang ke Indonesia untuk menghargai dan mengapresiasi pendukungnya.
Maka wajar jika saat ini banyak yang kecewa dengan Messi. Tak terkecuali Pak Erick Thohir selaku ketua PSSI.Â
Andai saja Messi memikirkan sedikit saja perasaan jutaan fansnya di Indonesia, rasanya mengorbankan seminggu waktu libur untuk bertandang ke Indonesia bukan sesuatu yang berat bagi Messi.Â
Apalagi Pak Erick Thohir sempat mengatakan akan menjamin kenyamanan dan keamanan skuad La Albiceleste selama berada di tanah air. Tapi, ya, di sini sudah begitu jelas apa yang Messi lebih prioritaskan. Dan ternyata itu bukan datang ke Indonesia.
Saya adalah fans Messi. Saya suka Barcelona sejak 2009 silam. Ketika Messi pindah ke PSG saya mulai tidak seintens itu mengikuti Barca.Â
Bahkan Barca juara La Liga musim ini pun saya tidak peduli. Karena itulah saya bisa menyimpulkan ternyata saya suka Barca karena Messi.
Namun melihat bagaimana Messi lebih memilih berlibur ketimbang menghapus dahaga kerinduan fansnya di Indonesia saya hanya ingin mengatakan; tak perlu menghabsikan tenaga untuk membela Messi.Â
Dia memang tidak berniat membuat kecewa kita. Dia hanya sedang memprioritaskan liburan dibanding datang ke Indonesia.
Terakhir, saya berharap semoga anak asuh STY nanti malam bisa memberikan perlawanan terhadap Argentina. Minimal mereka berhasil mencetak gol itu sudah sangat luar biasa. Apalagi bisa mengimbangi. Argentina tanpa Messi hanyalah timnas Amerika Latin biasa.