Yeeaayyyy........... UAS telah berakhir, liburan pun datang menyapa. Selamat tinggal semester 3 dan seluruh kesan serta kenangan yang telah kau berikan. Berapapun IP yang kami dapatkan itulah hasil kerja keras, usaha, dan bayaran lembur malam kami. Jika IP meningkat ya Alhamdulillah, jika menurun maka jadikanlah bahan evaluasi agar semester depan bisa lebih baik dari semester ini.
Libur semester ganjil kali ini berbeda dengan satu tahun lalu bagi saya. Mulai dari durasi libur hingga keputusan yang saya ambil untuk mengisinya. Tahun lalu kami hanya diberi jatah libur selama 3 minggu. Sungguh waktu yang teramat singkat. Dan ketika itu saya memutuskan untuk liburan produktif ke kampung Inggris, Pare-Kediri.
Tahun ini beda lagi, Alhamdulillah durasi libur satu bulan penuh, terhitung sejak tanggal 20 Desember 2016 – 20 Januari 2017. Tapi perkuliahan mulai aktif tanggal 30 Januari, dan bisa saja molor ke minggu berikutnya, tanggal 6 Februari, mengingat pola dalam 3 semester terakhir yang digunakan oleh jurusan dan fakultas ya seperti itu (molor 1 minggu dari jadwal awal). Otomatis kalau saya berkenan menambah libur pun tak masalah. Untuk urusan KRS dan lain-lain bisa dititipkan ke teman-teman yang di Jogja atau sekitaran Jogja. Mantap jiwa!! Lombok, i’m coming.
Beberapa kampus sudah memasuki masa liburan. Meski ada juga yang baru memulai UAS. Kampus tetangga seperti UIN Sunan Kalijaga pun demikian, mereka baru akan mulai UAS terhitung 2 Januari nanti. Tapi UIN Malang beda lagi, mereka sama seperti kami, sudah memasuki masa libur panjang.
Maka, melalui goresan ini saya ucapkan selamat liburan untuk seluruh mahasiswa dan adik-adik calon mahasiswa yang masih duduk manis di bangku SD, SMP, atau SMA/sederajat.
Nah, kali ini saya ingin menghimbau kepada seluruh ma’asyiral mahasiswa dan pelajar di penjuru tanah air untuk memaknai benar hakikat liburan. Liburan bukan berarti berhenti belajar. Liburan bukan pembenaran untuk bermalas-malasan. Liburan memiliki dua aspek penting yakni ; istirahat dan refreshing.
Cak Nun dalam salah satu sinau yang pernah saya ikuti mengatakan bahwa istirahat adalah intiqal(berpindah). Istirahat dari kerja bermakna memindahkan konsentrasi, aktivitas fisik, dan pikiran dari dunia kerja ke dunia lain (bukan dunia lain yang di Trans 7 itu lho ya). Istirahat dari belajar berarti memindahkan konsentrasi dan aktivitas fisik ke objek apa saja selain pelajaran formal di lembaga pendidikan formal. Istirahat adalah pemindahan konsentrasi pikiran dan aktivitas fisik. Bukan berhenti bergerak.
Sedangkan refreshingsendiri adalah bahasa Inggris yang sudah melekat cukup erat di benak orang-orang Indonesia. Freshartinya segar, imbuhan re-di awal berarti pengulangan, pengembalian, wa maa asybaha dzalik,dan akhiran ing-adalah teori gerund dalam linguistik Inggris. Kalau di linguistik Arab setara dengan masdhar, bentuk kata kerja yang dibendakan.
Refreshing(penyegaran kembali) adalah aktivitas yang dilakukan seseorang karena kepenatan rutinitas yang ia jalani dalam kurun waktu yang cukup panjang. Jadi dalam refreshing ada beberapa kata kunci ; aktivitas, kepenatan, kurun waktu. Aktivas refreshing sendiri memiliki variasi yang berbeda tergantung masing-masing individu. Ada yang memilih refreshingdengan jalan-jalan menikmati keindahan alam, ber-shoppingria di pusat perbelanjaan, berkumpul dengan kawan lama, bermain gitar atau alat musik lainnya, menonton TV seharian di rumah, hingga menghabiskan waktu dengan membaca novel.
Adapun kepenatan tak perlu kita bahas lebih mendalam. Semua orang tahu penat, bosan, jenuh dan boring itu apa. Yang berbeda hanyalah “orang tersebut bosan pada apa”. Ada yang bosan dengan kerjaan di kantor, jenuh dengan rutinitas monoton di perusahaan, hingga jenuh akan pelajaran di sekolah atau kampus, dan tak jarang juga ada yang bosan dengan pasangannya, entah bribikanatau kekasih sendiri. Kalau suami-istri mah insya Allah, kita haqqul yakin,kebosanan rasanya kecil kemungkinan untuk muncul.
Sedangkan kurun waktu yang saya maksudkan adalah periode berapa lama durasi waktu yang seseorang habiskan berkecimpung di bidang yang membuatnya bosan tersebut. Menurut pengamatan saya, kurun waktu satu semester, entah di dunia pendidikan atau karir, adalah waktu yang cukup panjang dan berpotensi menimbulkan kebosanan. Makanya di akhir semester ada liburan panjang, tujuannya ya biar bisa refreshing dan kala kembali ke dunia kerja atau pendidikan ia akan memiliki etos kerja dan belajar yang lebih segar dan lebih semangat dari sebelumnya.