[caption id="attachment_92479" align="alignleft" width="300" caption="wordpress.com"][/caption] Pinky menata bajunya kedalam koper . Dia berhenti sejenak dan membuang pandanganya ke dalam kamar yang telah dia huni selama hampir tiga tahun setelah pindah dari rumahnya yang lama. Dia meraih boneka Teddy Bear yang diberikan seseorang yang dia cintai tapi telah jauh pergi. Dia terlihat ragu, antara membawa serta atau tidak boneka berwarna coklat itu kedalam kopernya. Pinky tidak pernah memiliki boneka sejak kecil dan itu boneka pertama yang dia miliki selama ini. Bukannya Pinky tidak mampu membeli boneka tapi, dia memang tidak menyukai boneka karena ayahnya, yang sejak kecil selalu membelikan barang mainan seperti mobil-mobilan, pistol dan tidak ada mainan buat anak-anak cewek, sehingga sosok Pinky menjadi anak yang tomboy.
“ Pinky, kalau kamu kangen denganku ada si kecil Teddy bear yang menemanimu” kata-kata Ryan mengiang di ingatan Pinky. Di peluknya boneka itu karena suasana hati Pinky dilanda rindu dengan Ryan yang berjanji akan menemuinya kembali setahun yang akan datang. Tapi semua tinggal kenangan, Ryan telah ingkar janji dan membuat Pinky memilih meninggalkan kota yang menyimpan sejuta kenangan bersama Ryan.
Pinky memutuskan menerima tawaran kerja di Jepang karena ingin mengubur semua kenangan bersama Ryan.
“ Pinky, udah siap kan sayang? Kata Mama Pinky yang tersenyum di depan kamar Pinky.
“ Udah, Ma” jawab Pinky tersenyum sambil melangkah menuruni tangga yang di ikuti mamanya dari belakang.
“ Jangan lupa kasih kabar, ya kalau udah nyampe di jepang”.
“ Iya , Ma jangan kwatir” jawab Pinky seraya memeluk mamanya.
“ Mama jaga kesehatan ya! Jangan suka sibuk mulu dengan urusan kantor” bisik Pinky. Wanita setengah baya yang kelihatan cantik itu mengangguk kemudian mencium pipi putrinya.
Pinky menarik koper berwarna merah itu menuju mobil yang telah siap mengantarkannya ke Bandara. Pak Hasim terlihat berlari kecil menuju arah Pinky dan membantun membawakan koper Pinky serta memasukan kedalam bagasi. Sepanjang jalan Pinky terdiam dan menikmati setiap pandangan yang pernah dia lalui bersama Ryan.
“ Ryan, apakah engkau juga merindukan diriku?” jerit hati Pinky yang di ikuti Kristal bening jatuh dipipinya yang terlihat putih bersih.
*Dua bulan kemudian*
Salju mulai turun membasahi bumi. Pinky merapatkan jaketnya menuju apartemen tempat dia tinggal selama bekerja di Jepang. Dia kelihatan terburu-buru hingga tanpa dia sadari salah satu dari beberapa amplop yang dia pegang terjatuh. Dia terus melangkah dan tak mendengar teriakan seseorang jauh di belakangnya. Laki-laki itu sedikit berlari mengejar Pinky.
“Sumimasen, kono fuuto wa anatano te kara ochita” * sapa pemuda tampan itu kepada Pinky yang telah menghentikan langkahnya dan menerima amplop yang disodorkan pemuda itu kepadanya. Pinky memeriksa dan sangat berterima kasih kepada laki-laki yang ada di depannya itu.
“ Sumimasen ...kedo, anatano namae wa dare desuka?” **Tanya Pinky kepada muda didepanya.
“ Baijoubu...hajimemashite watashiwa Alvin desu, Indonesia karakimashita".*** jawab Alvin seraya mengulurkan tangan kepada Pinky.
Pinky menyambut girang karena bertemu dengan orang Indonesia. Akhirnya mereka bertukar nomer telpon. Sejak saat itu Alvin sering menemui Pinky hanya sekedar mengajak makan siang, dan ternyata perusahaan Pinky bekerja dekat dengan perusahaan tempat Alvin bekerja.
***
Enam bulan telah berlalu, sudah saatnya Alvin kembali ke Indonesia karena masa training dia telah berakhir. Dia hanya ditugaskan dari perusahaan dia bekerja di Indonesia, enam bulan training di Jepang.
“ Pinky, kamu kapan pulang ke Indonesia? Tanya Alvin sambil menyeruput coklat yang masih panas digelasnya ketika makan siang bersama Pinky. Pinky sesaat terdiam dan membuang pandangannya ke taman.
“ kamu masih belom bisa melupakan, Ryan ya? “ Pinky masih diam tak menjawab.
“ Sampai kapan kamu akan seperti ini, Pinky? “
“ Sudahlah , Alvin, Aku masih ingin menikmati kesendirianku disini” jawab Pinky masih dengan pandanganya kearah taman.
“ Pinky, sebelum aku meninggalkan negeri sakura ini, aku ingin jujur kepadamu. Aku mencintai kamu, Pink ! Apakah kamu mau menikah denganku?” Tanya Alvin sambil menatap Pinky yang mulai menunduk.
Setelah menunggu beberapa saat Pinky tetap terdiam dan Alvin semakin merasa bersalah.
“ Maafkan aku, Pink! Aku mohon jangan terdiam seperti ini. Jawablah, aku akan menerima semua jawaban kamu “ pinta Alvin. Karena jam makan siang sudah habis, Alvin mohon pamit kepada Pinky yang masih diam membisu.
Setelah pulang kerja Alvin tak melihat Pinky menunggunya di tempat mereka bertemu. Alvin semakin bertanya-tanya. Ditelponnya hape pinky, tetapi tidak aktif. Alvin mencoba mengirimkan sms tapi setelah sampai jam Sembilan malam tak ada balasan. Dia mulai khawatir dengan keadaan Pinky. Alvin ganti baju dan bergegas menuju apartemen Pinky. Tapi ternyata Pinky tak ada di apartemennya.
“ Pinky, Please jangan hukum aku seperti ini. Sebelum aku besok pulang ke Indonesia, aku ingin bertemu denganmu untuk yang terakhir kali sebagai sahabatmu” di klik "send" SMS itu ke nomer Pinky.
Sebelum Alvin berangkat ke bandara dia sengaja mampir ketempat Pinky. Alvin tahu kalau hari ini Pinky sedang libur. Di ketoknya pintu apartemen Pinky tetapi tak ada jawaban. Karena tidak ada tanda-tanda Pinky mau menemuinya, akhirnya Alvin dengan lemas serta cemas menuju bandara.
Sementara itu di rumah sakit, terlihat sosok cantik itu terbujur kaku. Darah segar masih mengalir dari perban di kepalanya. Dialah Pinky! Dia mengalami kecelakaan, di tabrak mobil ketika pulang kerja. Saat itu Pinky melihat Alvin diseberang jalan dan memanggilnya tetapi Alvin tidak mendengar teriakan Pinky. Dia ingin memberitahu kepada Alvin bahwa dia menerima cinta Alvin dan telah mendapat ijin cuti dari perusahaan tempat dia bekerja untuk pulang ke Indonesia bersama Alvin.
Catatan:
* sumimasen,kono fuuto wa anatano te kara ochita " Artinya" Maaf Nona, tadi saya lihat amplop ini terjatuh dari tangan Anda"
**“ Sumimasen kedo, anatano namae wa dare desuka?” Artinya"Kalau tidak keberatan, bolehkah saya tahu nama Anda?"
***" Daijoubu...hajimemashite watashiwa alvin desu,indonesia karakimashita". Artinya" Boleh, kenalkan nama saya, Alvin. Saya berasal dari Indonesia”
Kine Risty
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H