Dalam beberapa hari ini pemberitaan tentang gunjang ganjing di Propinsi Banten menjadi Topik utama baik media cetak maupun media elektronik dari mulai Gubernur Banten Ratu Atut dijadikan dicekal sampai puncaknya Jumat 20 Desember /" jumat keramat jadi tersangka, walaupun dengan tekanan dari para "pendukung" KPK menahan Gubernur Banten Gubernur Wanita Pertama di Nusantara untuk sementara dititipkan di Rutan P0ndok Bambu.
Dengan ditahannya Gubernur Banten, walaupun Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa posisi Gubernur akan tetap melekat pada Ratu Atut sampai dengan dinyatakan sebagai terdakwa, tapi dalam prakteknya tidak semudah itu, dapatkan sesorang mengendalikan berbagai kebijakan dari balik terali besi? bisa ya bisa tidak tergantung dari kacamata dan kepentingan siapa.
Sosok Rano Karno yang digandeng Ratu Atut untuk jadi Wakil Gubernur secara Undang-undang tidak terbantahkan untuk menjadi Plt ( kisah lama terulang dikala Ratu Atut menjadi Plt menggantikan Guber nur Joko yang tersandung "Korupsi"), mulai berbagai komentar dari yang suka sampai yang tidak beradu argumen tentang kelayakan Rano Karno memimpin Banten, tentu semua ini dikembalikan kepada Rano bisakah membuktikan untuk menjadi layak ? Ada keraguan dari wawancara Metro TV yang dilontarkan Wakil Ketuia DPRD dari Fraksi Demokrat yang mengatakan Rano tidak mempunyai pengalaman, hanya figur Artisnya saja dan dikhawatirkan tidak mampu berbuat apa2 dsb nya( inipun perlu dipertanyakan apakah murni ataupun pernyataan politik yang punya tujuan tertentu.
Kalau bercerita pengalaman kalau setback kebelakang Ratu Atut pun tadinya bukan siapa2 hanya puteri pengusaha tidak memiliki basic birokrat secara utuh, tapi dengan berjalannya waktu akhirnya "BISA" apalagi Rano walaupun sedikit setidaknya pernah memiliki pengalaman birokrasi selama 5 (lima) tahun menjabat Wakil Bupati Kabupaten Tangerang itu kalau diperbandingkan Rano lebih unggul dari Ratu Atut diawal memerintah Banten. Kalau beberapa bulan yang lalu tersiar kabar Rano mau mengundurkan diri dari jabatan Wagub karena sosoknya tidak pernah diberikan wewewnang yang berarti selaku Wagub sekarang harus dibuktikan bahwa yang terlontar pada waktu itu bukan alasan Cengeng..
Dari bebarapa ulasan tadi kami menunggu kiprahnya Rano yang berbekal kejadian yang dialami oleh Ratu Atut yang bagusnya ditingkatkan yang tidak bagusnya jangan turut mencoba mengikuti manfaatkan waktu yang sempit ini untuk berbuat sebesar-besarnya bagi kemajuan dan kesejahteraan Masyarakat Banten sehingga bisa menepis ke khawatiran orang2 yang awalnya tidak suka ( karena bagaimanapun secara kewilahan berdomisili di wilayah Banten/Tangsel tapi kesan bahwa yang jadi no 1 Banten adalah Putera Daerah /Serang dan sekitarnya masih kental), buktikan tunjukkan jiwa kepemimpi nan yang sanggup untuk memanfaatkan Staf bersama sama Ulama dan Umaroh untuk menuju Banten yang jauh lebih baik dari sewaktu dipimpin Ratu Atut...buktikan ditunggu kiprahnya dan jangan Cengeng.. sekali lagi buktikan anda bisaaa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H