Mohon tunggu...
Kusuma Indra
Kusuma Indra Mohon Tunggu... -

PPNS yang hobby membaca dan tinggal di Tatar Banten.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Achmad Dani yang "Santun"

11 Juli 2014   04:07 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:42 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa di dunia musik Indonesia yang tidak mengenal sosok Achmad Dani pimpinan Group Musik Dewa yang dalam perjalanannya penuh dengan kontravesil perceraian yang yang melalui rebutan asuh anak, "perkawinannya" dengan selingkuhannya  yangtidak keruan juntrungannya, akhir2 ini musibah yang melanda putranya atas kelalaiannya mengakibatkan meninggalnya beberapa orang , tapi masyarakat di era sekarang menilainya sah2 saja kan ARTIS...,.

Tapi yang menggelitik penulis adalah prilaku AchmaDanni setelah menjadi Tim Sukses dari Capres Nomor ! Prabowo Hatta tingkah dan ucapannya jauh dari prilaku orang yang memang memiliki pondasi kesantunan  dalam bermasyarakat dan beragama..

Tingkah polahnya lebih Presiden dari pada sang Calon presiden ucapannya begitu merendahkan harkat dan derajat sosok Jokowi, fanatisme kepada idolanya boleh-boleh saja tapi kalau sudah keluar dari tatanan etika dan menghina itu di agama apapun dilarang dan akan menimbulkan anti pati yang mendalam bagi siapapun apalagi bagi pendukung yang sama fanatiknya bagi calon yang dihinanya..ada manfaatnya ? bahkan mungkin menjadi kerugian bagi karier dan kredibilitasnya sebagai musisi dan mungkin keluarganya.

Yang jadi masalah apabila Allah mengijinkan Jokowi jadi Presiden, karena ucapannya yang sangat menghina pribadi Jokowi dengan ucapan tidak sudi, kuncing kampung dsb apakah masih punya muka untuk menetap di Indonesia ??? kalau memang konsekwen dengan ucapannya sebaiknya hengkang saja.. masih banyak musisi yang jauh lebih baik dan populer serta memiliki rasa..

Semoga di bulan yang penuh rahmat ini Allah memberi ampunan kepada mahluknya yang senantiasa melontarkan kata-kata yang menghina Ciptaan Nya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun