Rumah Adat suku Dayak Di Pontianak
Perjalanan dari Pontianak menuju Balikpapan ternyata tidak dapat ditempuh melalui jalan darat dengan cepat karena sulit menembus medan, pantas pesawat kecil disana berperan sangat penting untuk menghubungkan daerah hutan, Gunung, penghasil minyak, Â batubara serta lainnya yang sangat diminati para pengusaha kakap. Biasanya hasil pedalaman tersebut diangkut melalui sungai, karena sungai disana luas, lebar dan dalam.
Sore itu kami, tim sebanyak enam orang meninggalkan Pontianak menuju Balikpapan menggunakan pesawat Garuda, itu pun lewat Jakarta, berarti transit di Jakarta, ternyata waktu transit tidak berlama-lama, karena sedang tenangnya melakukan Ibadah sholat maghrib, tiba-tiba terdengar panggilan untuk boarding tujuan Sepinggan Balikpapan.
Sampai di Balikpapan sudah sekitar pukul sepuluh malam waktu setempat, penjemputan oleh Avanzanation Journey 2014 berjalan sebagaimana mestinya, meski malam menjelang larut konvoi penjemputan tetap semangat dan ceria. Kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Kota Samarinda. Iringan mobil sampai berjumlah enam atau tujuh mobil, karena di Balikpapan rombongan kami bertambah tiga orang dari Jakarta berlainan pesawat, wow seru lho, jiwa muda ku terbiak merasakan ada didalam iringan rombongan yang mengasyikkan, kenapa? Karena medan yang kami lalui bukanlah medan yang mudah, jalan berkelok tajam menukik, menurun bergeronjal jika mendapatkan suasanana jalanan yang rusak. Namun rasanya aku tak perlu watir, karena Avanza yang ku naiki selalu dapat diandalkan.
Heran pada malam menjelang dini hari suasana jalanan bukannya sepi tapi sangat ramai dan padat, terbukti dari banyaknya papasan dengan kendaraan lain seperti truk, bus dan kendaraan sedan, dijalanan banyak kutemui mobil Avanza berseliweran tidak ada putusnya, sering papasan dengan Avanza  sepertinya Avanza mendominasi jalanan.
Ketika masuk wilayah Bukit Soharto Auranya mulai terasa mencekam, maklum keadaan Hutan cukup lebat, sedangkan suasana penuh dengan nuansa dunia samar selain manusia, senyap hutan memantulkan kesibukan mereka para penghuni dunia lain kusuk mengumbar malam, dalam batinku hanya bisa menyampaikan salam malam saja kepada wilayah/tempat yang baru kuinjakkan kakiku disana, dan Memohon Kepada Sang Maha Pencipta Bumi dan langit agar perjalaann rombongan ini selamat sampai tujuan.
Karena hanya DIA lah kita menyerahkan segala sesuatunya ketika terpuruk maupun dalam ketercengkaman. Bagaimana tidak mencekam, hutan yang lebat dan gelap gulita dengan kelokan yang sangat tajam, meski mata mengantuk tetap saja tidak ku biarkan memejam, Â sayang, kesempatan pengalaman perjalanan seperti ini belum tentu dapat mengulang kembali dalam waktu yang dekat.
Walhasil, sekitar dini hari sampailah rombongan di Kota Samarinda. Ternyata benar, aku merasakan sendiri Pulau Kalimantan medannya cukup menantang dan aduh-hai. Segera kami lelap dalam dengkur pagi didalam kamar Hotel yang cukup nyaman pada taut ketenangan hingga dapat  memeluk tubuh kami di mimpi yang mengembang menyongsong kesibukan perjalan esok hari.
Pagi  cerah
Dengan badan yang sangat segar sumringah pagi itu setelah breakfast kami  bersiap untuk melakukan Press conference bersama masyarakat pengguna, penggemar dan komunitas mobil Avanza di kota Samarinda. Antusiasisme lumayan cukup banyak, dengan daya jual di kota itu mencapai track rekord tinggi. Ternyata avanza memang Hokaaay .
Kebersamaan masyarakat Samarinda dan komunitas Avanza
Dilepas oleh Dealer Samarinda untuk melanjutkan perjalanan
Setelah melakukan jumpa masyarakat dan komunitas dan menikmati santap sugatan, kami segera dilepas untuk melanjutkan Journey oleh pihak Dealer Motor Kota Samarinda dengan tembakan berisi peluru kertas warna-warni layaknya seperti acara ulangtahun saja.
Suasana di perjalanan
Suasana di perjalanan Agenda perajalanan kami selanjutnya adalah Air terjun Tanah merah, jalanan di Kota Samarinda sebenarnya sudah cukup halus, tetapi diluar kota ada beberapa kerusakan jalan seperti disebuah bukit jalan banyak yang retak, karena tingginya volume lalulintas yang melewati dan tonase kendaraan yang sangat berat jalan menjadi seperti terbelah danrombongan harus extra hati-hati jika menemukan situasi jalan tersebut. Berjalan secara konvoi lebih sulit jika dibanding berjalan sendiri, driver tidak boleh egois, jarak harus selalu konstan perhatian terhadap kecepatan harus  stabil, kompak dengan kendaraan didepan
Air terjun Tanah Merah
Sejenak kebersamaan tim inti, Komunitas dan penggemar Avanza
Saung Ala  Rumah Adat di  lokasi Air terjun Tanah Merah
Hmmm . . .
Menikmati keindahan alam Air terjun Tanah Merah, tersedia juga jembatan gantung yang tinggi, seperti layaknya main akrobat dengan berpegangan tali disatu sisi di samping agak keatas, hayo uji  nyali.  Masih Ada tempat bermain anak-anak, lengkap bagi kebutuhan bersantai para pengunjung.
Tepian Sungai Mahakam, Â menikmati lalu lintas kapal batubara
Setelah cukup puas, rombongan kami bergerak untuk City tour, menuju Tepian Sungai Mahakam di Kota Samarinda. Bersantai ditepi Sungai ini serasa berada di tepi Pantai karena besarnya sungai, melihat lalu lalang kapal menarik batu bara (lihat Gambar diatas), apa tidak gerowong ya tanahnya di keduki terus menerus, beberapa menit saja aku duduk disini sudah lima kali kapal lewat membawa batu bara, satu kapal isinya sebuah bukit kecil, sehari berapa lintasan sebulan ahhhh pusing aku menghitungnya.
Asalkan jangan sampai nanti Kalimantan ini berubah menjadi kawahCondrodimuko,anak cucugenerasi selanjutnya yang menanggung akibat kesakitan Bumi, luruhnya sesuatu bencana menggerantang tebar amukan alam, aduhhh jangan sampai.
Yuk,  kembali perut ini  sudah pada mulai menggedor-gedor lapisan lambung menuntut asupan, ketua tim menawarkan untuk makan Bakmi Jogya, boleh, seru juga !  Aku minta Mie Godog pedas. Geli jauh-jauh ke Kalimantan masih pingin makan Mie Godog, dasar lidah ku lidah Jawa.
Waktu istirahat yang sempit benar-benar aku manfaatkan untuk istirahat sebaik-baiknya, guna persiapan keesokan paginya yang akan lebih membutuhkan kekuatan tenaga lebih prima,  sebab agenda esok acaranya akan lebih padat. Matur Sembah Nuwun Ya Alloh, perjalanan Mahal kini hanya Engkaulah yang Mencipta Takdir ini  untuk-ku, melaluiKompasiana, danToyota Avanza.
(Bersambung)
-Ngésti Setyo Moerni