Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hore! Jalur Pipa Gas Sudah Dipagar dan Dibuang Sampahnya

28 Maret 2015   08:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:53 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Breaking news! Sehari lalu [26/3-15] Penulis tercengang campur senang melihat keadaan jalur Pipa Gas yang ada di pinggir jalan berseberangan dengan Kampus Universitas Pamulang sudah diamankan, sampah yang menggunung sudah diangkat bersih, pagar yang tadinya dijebol juga sudah dipagar rapi kembali.



14276265422115921615
14276265422115921615


Terlihat sampah yang menggunung ini sebelum dibersihkan, pagarnya juga masih terlihat bekas dijebol ini menghawatirkan. Tapi sekarang keadaannya sudah bersih, pagarpun sudah ditutup kembali. Lega melihatnya.

Bagi Anda yang kurang peduli, hal semacam ini adalah hal yang sepele, tetapi jangan salah, efek sampahnya akan sangat merugikan lingkungan, terutama kepada orang-orang yang tidak mau bersusah-susah untuk buang sampah pada tempatnya, pasti dengan seenaknya main lempar, apalagi di daerah itu lokasi para PKL mangkal, suasana padat dan banyak sekali. Terbayang apa yang akan terjadi dengan gunungan sampah yang ada, akan menjadi tempat pembuangan sampah liar.

14275039941082806439
14275039941082806439


Terlihat pada gambar, kayu cetakannya masih menempel belum kering, menunggu semennya benar-benar kering. Dengan demikian terurai sebagian masalah yang ada di jalur pipa gas secara perlahan. Berkurang lagi kekhawatiran selama ini.

Masalahnya warga dan masyarakat di sini tidak bisa melihat sampah yang teronggok, dengan hitungan jam tiba-tiba sampah yang teronggok kecil akan berubah menjadi gunungan sampah liar. Ihhh mengerikan berhadapan dengan manusia yang sama sekali kurang ada kepeduliannya.

Penulis sempat berbicara-bicara dengan pedagang kaki lima yang mangkal di luar pagar pembatas saluran pipa gas, menanyakan kira-kira siapa ya yang memiliki hati mulia mengangkat gundukan sampah serta juga merapikan pagar? Ternyata mereka tidak tahu dan tidak peduli akan hal yang demikian. Begitu juga penulis ngobrol bersama tukang ojek yang mangkal mereka juga tidak tau, hanya bisa bilang baru sekitar dua hari sampah-sampah tersebut diangkat. Ya sudah, cuma senang hanya kepo saja kok, karena sampah yang menggunung sudah diangkat.

Tinggal menunggu pemagaran lanjutan yang ada di samping Universitas Pamulang, memindahkan “Pasar Krempyeng” dan melakukan pemagaran seperti yang sudah dilakukan daerah Pamulang Permai.

Yang penting perhatian pada hal-hal yang kira-kira tidak pas dan sangat membahayakan masyarakat banyak, mari kita wajib menyikapi. Terimakasih . . . La, la,lalala senang sekali rasanya.

Silahkan dibuka untuk lebih mengetahui runtutnya,

Tulisan pertama

Kemudian yang kedua

Dan ini yang ketiga

-Ngésti Setyo Moerni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun