Meski demikian aku bangga dan mensyukuri nikmat Karunia dari Alloh berkat ijin-Nya, aku membangun gubug Hhidroponik dengan modal
- Kemauan keras,
- Keuletan berbuat,
- Keinginan kuat,
- Dasar Cinta akan bertanam.
Jadi bagi anda pembaca yang suka bertanam, tempat kecil jangan dijadikan alasan tidak ada lahan. Halangan paling berat adalah melawan kemalasan, dari pada nongkrong bermalas-malasan, lebih asyik lagi bertanam.
- Ongkos tukang untuk membongkar tempat cuci pakaian untuk membangun kerangka gunakan baja ringan, itu lumayan murah
- Plastik UV sebagai penutup/atap
- Rak-rak dari paralon ukuran 3 inchi untuk wadah tanaman
- Bibit
- Media Rock wool
- Nutrisi
- Serta kebutuhan dadakan yang tidak diperkirakan
Untung aku sanggup merakit sendiri dengan cara dan ide mendesain sendiri. Jika merakit bisa dikerjakan sendiri sangat mengurangi dan  mengendalikan membludaknya dana dan untuk segi keindahan justru aku tidak membuat meja besi sebagai tatakannya, karena besi menimbulkan karat aku kurang suka, paralon-paralon itu digantung dengan kawat, instalasi air maupun paralon aku kerjakan sendiri, murah loh tak berbayar tukang(tukangnya diri sendiri)
Gubug hidroponik yang ada merupakan percobaan bagiku untuk melakukan penanaman secara hidroponik yang benar. Aku memang tidak belajar khusus dengan mengeluarkan dana besar, tetapi belajar secara otodidak serta suka anjangsana kerumah hidroponik skala usaha yang baik hati mau menjawab pertanyaanku yang sangat mendetail, disamping itu aku juga suka kontak melalui online ketika aku butuh informasi kepada orang yang berpengalaman dengan hidroponik.
Terima kasih Pak Iyeng dari Rumah Hidroponik, Pak Roni, Pak Dede dari hidroponik Parung sebagian lagi bertanya kepada paklik Google. Terimakasih Google kamu sudah membantu. Â
Keuntungan yang aku dapatkan adalah kebahagiaan, kepuasan batin, tidak dapat dibeli, hasil dari tanaman itu sendiri yang kapan saja aku membutuhklan selalu tersedia, sayuran bersih tanpa racun pestisida kimia serta debu polutan.
Mari bertanam tanaman yang bersih dan sehat.
-Ngesti Setyo Moern
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H