Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ambeien? Takluk Oleh Daun Ungu, Daun Dewa dan Rumput Mutiara

6 Oktober 2016   18:29 Diperbarui: 7 Oktober 2016   05:42 2697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari kedua pendarahan mulai sedikit berkurang, rasa sakit, rasa kemeng atau njarem di sekitar pelepasan dan bokong mulai berkurang, hari-hari selanjutnya Alhamdulillah semua rasa yang mengganggu serta pendarahan sudah tidak terjadi lagi, tetapi meski sudah sembuh tiga jenis kapsul tersebut harus dihabiskan dengan mengurangi dosisnya, jika pada saat sakit minum 3 kali sehari, setelah sakitnya tidak muncul lagi dosisnya dikurangi menjadi sekali sehari, dihabiskan biar tuntas kata herbalisnya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Kalau dijabarkan disini tentang penggunaan herbal tanpa pengawasan ahli seperti jika kita ingin membuat sendiri daun-daun berkasiat obat tersebut dengan cara merebus atau di simplisia, sebenarnya lebih praktis, tetapi harus paham berapa lama perebusannya, harus tau takaran dosis yang tepat guna agar mengena pada sasaran, karena takaran obat tersebut ada rumusnya, antara lain jumlah dan berat badan pasien harus diperhitungkan.

Bisa karena kelamaan merebus sehingga kasiat obat herbal sudah hilang atau dosisnya kurang tepat sehingga tidak tepat sasaran atau mungkin kebanyakan dosisnya hingga akan menimbulkan efek yang tidak kita ketahui.

Sebaiknya kita serahkan saja kepada ahlinya untuk menakar dan menyiapkan obat herbal tersedut berbentuk kapsul-kapsul yang sudah ada ijin BPOM. Hingga kita aman meminumnya. nah, hanya ahli obat herbal yang paham takaran yang harus diminum oleh penderita.

Meski saya memiliki tanaman daun ungu tanaman daun dewa dan sedang mengembang biakannya, tetapi saya masih belum paham takaran dan cara mengolahnya. Saya berharap suatu saat saya akan menjadi herbalis dan dapat membantu penderita yang sangat menderita karena sakit dapat disembuhkan penyakitnya dengan tanaman disekitar rumah atau dipinggir jalan, tanpa harus melalui pemotongan organ tubuh.

Selama ini memang banyak sekali pertolongan alam yang berisi tanaman-tanaman obat seringnya terinjak-injak dan kita babat buang karena tanaman tersebut hanya merupakan gulma mengurangi keindahan pemandangan mata, cobalah perhatikan.

Padahal nilai penyembuhnya sangat ampuh. Kita tidak pernah menganggap Alloh yang menyediakan tanaman-tanaman tersebut untuk mahluknya. Subhanalloh. 

Sematan Peringatan: Artikel ini bukan mewakili toko obat manapun, biasanya artikel semacam ini di ambil untuk blog orang lain yang berhubungan dengan pedagang obat, lalu saya dikatakan sebagai testimoni. Padahal tidak menggunakan obat dia dan tidak kenal sama sekali. Saya ingin berbagi pengalaman sehat dengan biaya murah.

Semoga dengan artikel ini menginspirasi penderita Wasir yang ingin sembuh secara bantuan tanaman yang ada disekitar anda.

Salam sembuh

-Ngesti Setyo Moerni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun