Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Nyanyi Sunyi Mbakyu Sritie"

28 Agustus 2016   15:48 Diperbarui: 28 Agustus 2016   16:20 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelas di meja itu masih terasa membekas kulumannya

Bangku dipojok yang ada juga masih tersisa gandanya

Termasuk aroma asap rokok yang terjebak dibiliknya

Dari jejak Sidik jemari Tukiran pada temu terakhirnya

Juga masih samar terngiang jelas kata-kata termanisnya

Dengan penuh kepasatian menyeruak harkat khayalnya

***

Ketika itu senja temaram

Mbakyu Sriti yang sangsi menatap tajam

Dan berburu kepastian akankah layar ini kan tenggelam?

Dibawa ombak Riuh badai berpusar kedalam yang terkelam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun