[caption caption="sumber gambar koleksi pribadi"][/caption]Penyakit kanker tidak pandang bulu dalam menggerogoti tubuh manusia, tua muda, lelaki perempuan, kaya miskin, super pintar kurang pintar semua tak terkecuali terpapar oleh benih kanker yang sangat ditakuti.
“Hampir semua manusia yang hidup dibumi memiliki benih sel kanker, semua memiliki bakat dan bibit, hanya kadarnya pada masing-masing manusia berbeda-beda tergantung perilaku, sikap, kondisi kejiwaan, lingkungan dan gaya hidup manusia itu sendiri adalah faktor pencetus menjadi ganas dan tidaknya kanker berada pada tubuh manusia” Kata dr. Paulus W Halim. Beliau adalah spesialis bedah, leprologsit, praktisi kedokteran integratif dan radiaesthesi medik, mantan direktur Rumah Sakit Sitanala di Tangerang. Beliau juga seorang pakar yang sudah bergelut puluhan tahun menangani penyakit kanker, mengatakan : “Pasien harus selalu dapat berfikir secara positif dengan melepaskan kekhawatiran kegelisahan ketakutan yang menjadi pupuk bagi sel kankeri” Pesan-pesan tersebut disampaikan pada kesempatan acara seminar yang diadakan di Gedung Merchantile Atletic Club, jl Jendral Sudirman Jakarta.
Masih ingat bekas Menteri Kesehatan RI dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH seorang pakar kesehatan dan Kimia tiba-tiba terkena kanker paru ganas. Proses sakitnya sangat cepat sekali, Mengapa? Kenapa? Tidak terjawab, jawabannya mungkin hanya berupa teori-teori yang belum jelas kepastiannya.
Kanker memang dengan terang-terangan sulit diobati, kalau sudah begitu batas pemikiran manusia tidak sampai kearah sana. Mengenai penyakit yang tak tersembuhkan, mengenai kematian manusia dan mahluk hidup lainnya Adalah Rahasia Tuhan Semesta Alam. Sebab semua yang ada dimuka bumi ini adalah Milik Nya, manusia hanya sebatas menjalani, memohon, menjaga dan berupaya semampunya.
Disebabkan karena bumi ini sudah sangat tercemar, rusaknya bumi ini karena oleh tangan manusia itu sendiri, didarat, diudara, dilaut, disungai, didalam tanah pun penuh cemaran serta polusi, wajar jika berbagai penyakit selalu mengintai dimana-mana, bahkan munculnya mutasi virus baru dengan kekuatan yang baru dan kebal terhadap antibiotik tertentu.
[caption caption="Seminar Kedokteran Integratif Dalam Penanganan Penyakit Kanker "]
Meskipun demikian manusia tidak boleh pasrah lalu menyerah kalah. Disamping mengikuti jalannya peristiwa, manusia harus belajar dari pengalaman yang buruk sambil terus menjaga kesehatan pribadi masing-masing Sebaiknya mencoba memperbaiki kerusakan Bumi ini secara bersama-sama sedikit demi sedikit. Jika kesadaran tersebut tidak terjalin dan generasi sekarang semakin beringas memperkaya diri dengan cara meninggalkan kerusakan Bumi, sama sekali tidak menoleh kepada kaidah ramah lingkungan, lalu apa yang bakal terjadi dan menimpa pada generasi yang akan datang?
Barangkali Hal-hal positif dibawah ini, bermanfaat memperlambat sel kanker agar tidak berkembang,:
- Kembali kepada kesederhanaan
- Meniti kehidupannya sebagian pada hal-hal yang masih serba manual
- Serba alami tidak dipengaruhi oleh bahan-bahan kimia
- Tidak mengkonsumsi bahan pengawet bahan pewarna dan lainnya
- Tidak mengkonsumsi makanan hewani yang dipelihara dengan dipacu oleh hormon pemacu tumbuh
- Menghindari pemakaian pestisida
- Menghindar dari Limbah B3 dengan mengurangi menghirup asap bakaran sampah yang berisi limbah B3
- Selalu berfikir positif, hindari iri, dengki
- Tidak selalu berprasangka buruk kepada siapapun
- Bersikap tenang dengan menahan gejolak emosi serampangan
- Menghibur hati dengan menikmati seni budaya, seni peran, seni musik yang membangkitkan perasaan senang gembira, dapat menyegarkan hati serta perasaan untuk menyalurkan hoby yang positif
- Banyak bersilaturahmi dengan sesama manusia, membagikan aura yang baik
- Biasakan mengkonsumsi makanan serta menggunakan sesuatu yang serba organik.
- Mengkonsumsi tanaman obat dengan benar untuk pertolongan pertama jika mengalami sakit ringan
- Menjalankan anjuran Agama masing-masing, mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.
Membiasakan diri dengan hal dan kebiasaan demikian akan membuat kehidupan manusia dalam melakoni hidup menjadi serba rileks tenang serta damai.
Otak manusia pun menjadi lancar dalam mengatur perputaran peran tugas yang harus dijalani oleh masing-masing organ tubuh didalam tubuh manusia. Terutama tugas bagi zat kekebalan tubuh yang selalu melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit dapat bekerja secara sempurna. Dikarenakan otak dalam keadaan tenang selalu berfikir positif, emosi jelek tidak mudah terpicu sehingga tugas-tugas pokok penting pada masing-masing organ tubuh berjalan sempurna.
“Kondisi kejiwaan serta gaya hidup pasien kanker sangat menentukan dalam mencerna obat-obatan, jika pasien tenang tidak stres, usus dapat menyerap obat herbal dengan baik” Kutipan dari dr. Paulus W Halim, sangat masuk akal memang.